.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Perusahan U.C
Siang hari di perusahaan membuat Sasuke bosan dan memilih untuk berkeliling di kantornya. Para staff dan karyawan membungkuk padanya dan memilih pergi dari perusahaan.
Para karyawan, staff, satpam, bahkan cleaning service juga sudah mengetahui kabar CEO mereka telah bercerai dengan istri nya. Berita di acara televisi jepang menayangkan berita tersebut hingga Shion di hadirkan di acara televisi tiap hari.
Sasuke telah membungkam mulut shion untuk membahas lebih tentang perceraian mereka jika tidak sasuke akan melayangkan rahasia shion di depan publik.
Kini berita itu masih panas sampai sekarang. Ia memilih untuk mengunjungi makam putri nya. Di sana sasuke melihat keberadaan sakura dan ia menatap punggung sakura yang sedang membersihkan rumput liar.
"Sakura!" panggil sasuke. Sakura menoleh kebelakang menatap sasuke dengan kaget.
"Ada apa kau kemari lagi?!" ucap sakura berdiri dari duduknya. Sasuke perlahan mendekat dan sakura mundur dengan ketakutan.
"Menjauh atau aku teriak!" ucap sakura masih mundur. Sasuke mendekat hingga jarak mereka hanya satu meter. Sasuke jatuh terduduk sambil menatap sakura.
"Maafkan aku!!" ucap sasuke tulus.
"......."
"Maafkan aku atas perlakuan burukku di masa lalu"
"Kumohon" pinta sasuke dengan tulus.
"Aku hanya memaafkan perkataan mu 20 tahun lalu, tapi tidak dengan yang kau lakukan padaku 7 tahun lalu, aku tidak bisa memaafkan nya walau kau memohon berkali-kali" ucap sakura pelan.
"Kumohon aku akan berusaha agar kau mau memaafkan ku" mohon sasuke.
"Tidak, biarkan aku hidup tenang dengan kedua anakku, lakukan sama seperti 7 tahun ini seperti tidak mengetahui keberadaan kami" ucap sakura.
"......."
"Tanpa keberadaanmu kami bisa hidup bahagia, aku masih bisa membahagiakan mereka sendiri tanpa kau" ucap sakura.
"......."
"Pergilah dari kami. jangan ganggu kami kumohon" ucap sakura tidak kuat untuk meneteskan air mata.
"Tapi... Aku ingin bertanggung jawab sebagai seorang ayah" ucap sasuke.
"Kau punya putri, dia tanggungjawab mu dan anak-anakku adalah tanggungjawab ku sejak mereka ku kandung" ucap sakura meneteskan airmata nya.
"......."
"Aku harap kau mengerti dan jangan menganggu kami lagi anggap ini semua tidak pernah terjadi" pinta sakura.
"Tidak, aku takkan akan mendengarkanmu, kau sangat egois pada mereka" ucap sasuke.
"Jangan pernah kau mengomentari tentang aku. Kau tidak mengenalku hingga kau bisa mengataiku egois. Aku melakukan ini demi kebaikan mereka juga" ucap sakura.
"Apa aku sangat berbahaya bagi kalian? demi kebaikan mereka? kebaikan apa? Kau mau mereka di hina tidak mempunyai ayah. Itu bukan kebaikan sama sekali"
"Tidak... Tidak" sakura mengeleng frustasi.
"Aku tidak mau hiks... aku tidak mau mereka lahir seperti ini... Kau yang membuatku melahirkan mereka tanpa seorang ayah hikss... Aku hanya ingin mereka lahir dengan keluarga utuh dan bahagia...
...Aku juga seorang ibu yang ingin anak-anakku bahagia tapi..." sakura semakin terisak dan tak berhenti menangis. Sasuke terdiam melihat sisi terapuh sakura. ia memeluk tubuh sakura yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything has Changed [Tamat]
Fanfiction"Bayiku meninggal karena istrimu" "Aku tahu pasti kau juga ada disana saat itu, tapi kenapa kau hanya menyelamatkan istri dan bayi yang di kandungnya... kenapa kau tidak menyelamatkan bayiku..." "Yang juga anakmu" ___________________________________...