🌸 🍒 33 🍓 🍅

4.2K 366 29
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Berita pagi tadi membuat sakura ketakutan seharian. Tapi ia harus memberanikan diri untuk keluar rumah dan ke cafe karena ia harus bertemu dengan ino dan karin.

Hanya dengan modal nekat. Dan disini dia berada duduk di cafe dengan menggunakan sweater tebal dan sengaja menutupi rambutnya agar tidak diketahui oleh orang lain.

Ia duduk dengan gusar sesekali mengerakkan kakinya karena gugup. Ia mengigit ujung pipet minuman. Di cafe itu tersedia televisi dan sakura mendengar sekilas mendengar berita televisi itu.

Drtt...

Drtt...

Drtt...

Sakura segera mengangkat panggilan tersebut.

"Sakura, kau dimana?" ucap ino.

"Aku sudah di cafe yang kalian sebutkan" ucapnya.

"Kami sedang berbelanja di seberang cafe, kami akan kesana segera" ucap ino.

"Tidak, biar aku saja yang kesana" ucap sakura. ia tidak ingin berlama-lama di cafe ini.

Sakura membayar minuman yang di pesannya dan keluar dari sana segera. Ia menatap langit yang mulai gelap.

Jalanan sekarang sedang ramai karena orang-orang mulai pulang kerumah masing-masing. Ia menatap kanan dan kiri lalu menyeberang. Saat di seberang ia melihat perkumpulan orang-orang yang membawa banner bergambar shion.

Sakura ragu-ragu untuk lewat karena ia tahu jelas mereka adalah fans fanatik shion. Ia menghindar dari keramaian itu dan memilih berjalan sedikit jauh dari sana.

Tapi sayang nya ia tidak sengaja menabrak seseorang dan membuat rambutnya terlihat.

"Hei liat itu dia!!" ucap fans shion.

"Iya itu dia perempuan yang ditunjukkan shion" ucap salah satu dari mereka.

"Kalian benar dia mirip sekali"

"Kejar dia!!"

Sakura panik dan menatap sebentar laki-laki berambut merah tersebut dan berlari menjauh. Para fans shion berlari mengejarnya, sakura berlari sekuat tenaga.

Kejar-kejaran terjadi cukup lama. Sakura berlari hingga menabrak pejalan kaki yang lain. Hujan berjatuhan mengiringi aksi kejar-kejaran tersebut.

Sakura kelelahan dan bersembunyi di sebuah gang. Ia menatap pengemar shion yang berlari melewatinya. Ia berjongkok dan mengambil nafas sebanyak mungkin. Tubuh nya sangat lelah berlarian.

"Aku lelah sekali kami-sama" ucap sakura. ia menangis tersedu-sedu dan menatap rintik hujan yang mengenai dirinya.

"Apa salahku padanya, kenapa shion menfitnah ku seperti itu?" sakura memeluk lututnya dan memejamkan matanya.

Sakura membiarkan air hujan mengenai pakaian nya. Ia tidak sadar dengan seseorang yang datang memayunginya.

Sakura tetap menangis di dalam pelukan nya. Isakan nya tidak berhenti hingga setengah jam berlalu.

"Aku tidak salah..." lirihnya

"... Anak-anakku juga tidak salah..."

"Aku tidak ingin itu terjadi, bukan aku penyebab mereka bercerai..." lirihnya

"Si brengsek itu yang salah"

"Dia yang membuatku hamil hiks..."

"Kenapa hanya aku yang dituduh"

Everything has Changed [Tamat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang