.
.
.
.
.
.
.
.Pagi harinya, shina turun dari kamar dan membuka kasar pintu kamar sang ayah. Sakura yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Shina berjalan ke hadapan sang ayah yang tengah mengerjakan pekerjaan kantornya.
"Daddy, shina mau bertemu mommy sekarang!" Ucap shina dengan tatapan memaksa.
"Tidak" jawab sasuke datar dan kembali pada pekerjaannya.
"Kenapa tidak" ucap shina keras.
"Dia tidak akan mau bertemu denganmu" ucap sasuke datar. Sakura hanya melihat dari jauh.
"Apa maksud daddy?" Suara shina mengecil dan menahan airmata nya. Ia menghentakkan kaki kesal dan berlari keluar kamar.
"Sasuke, kau berlebihan mengatakan itu" ucap sakura.
"Dia selalu memaksa hal tidak ingin dan hal yang tidak akan bisa aku lakukan" ucap sasuke.
"aku harus tegas padanya jika sudah menyangkut shion" ucap sasuke.
"baiklah tapi jangan sampai shina terluka dengan perkataanmu, aku akan ke toko dulu" ucap sakura selesai berkemas dan mencium pipi sasuke dan keluar kamar.
.
.
.Sakura berada di toko kue bersama dengan tiga pelayan tokonya yang sudah bekerja sejak awal toko itu dibuka. Sakura juga nyaman dengan suasana toko dan terkadang ino, karin dan temari juga datang berkunjung. Sedangkan, sasuke tengah mengerjakan tugas kantor di atas balkon kamarnya.
Ia menatap halaman tengah juga menatap pohon sakura yang sudah beberapa bulan ini dilihatnya setiap pagi. Ia kembali mengingat masa kecilnya saat ia dan teman-teman mereka berkumpul di rumah pohon milik sakura.
Di halaman tengah, Shina duduk di bangku halaman rumahnya di temani kedua saudara tirinya yang tengah sibuk dengan kegiatan mereka. Shina tengah mengerjakan tugas sekolah yang akan dikumpulkan besok.
Shina mulai bosan lalu meremukkan kertas hingga menjadi bola kertas. Ia iseng melempari bola-bola kertas itu pada sasura dan sarada.
Sasura yang tiduran di rumput mencari pelaku pelempar bola kertas pada wajah tampannya. Dan sarada yang sedang melukis terganggu karena lemparan bola kertas lalu menoleh pada shina.
Tak...
Tak...
Tak...
Suara pukulan ringan pada besi membuat ketiga anak itu langsung menoleh ke atas balkon melihat sasuke yang tengah menunjuk shina dengan pena miliknya. Sasuke yang tengah menatap shina dengan peringatan dan bibirnya memperingatinya "jangan nakal!!" Ucap sasuke.
Shina memutar mata dan mendengus kesal. Sasura menjulur lidah pada shina yang tengah jengkel.
Tak lama chiyo datang membawa nampan dan 3 gelas susu coklat panas untuk ketiga anak tersebut. Sasura dan sarada mengambil susu coklat dengan senang.
Shina mengambilnya lalu meminum hingga tandas. Ia berdiri untuk meletakkan gelasnya ke dapur. Tetapi ia dengan sengaja menyenggol bahu sarada yang sedang minum susu coklatnya.
Sarada berteriak keras karena susu coklat panasnya tumpah ke betis. Sakura yang mendengar suara sarada langsung datang dan melihat betis sarada yang memerah. Sakura mengajak sarada untuk menyiram airnya dengan air dingin atau batu es di toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything has Changed [Tamat]
Fanfic"Bayiku meninggal karena istrimu" "Aku tahu pasti kau juga ada disana saat itu, tapi kenapa kau hanya menyelamatkan istri dan bayi yang di kandungnya... kenapa kau tidak menyelamatkan bayiku..." "Yang juga anakmu" ___________________________________...