Part 6

58 25 0
                                    

"Memar? Apa jangan-jangan ini luka karna aku tadi jatuh saat didorong Ratih? Jadi ini .... "

o==[]::::::::::::::::>

"Jadi ini nyata! Tidak! Ini mimpikan?" guman ku sambil menggeleng-gelengkan kepala

"Nah Istighfar, lo kenapa Nay? Heyy Nay sadar Nay! Istifar!" serunya sambil memegangi kepalaku

"Ha! Kita pulang aja yukk! Kayaknya aku lagi ngak enak badan nih" pintaku padanya yang hanya dibalas dengan anggukan

Yani pun membantuku berdiri, sesampainya dirumah pak Bardi aku langsung membersihkan diri dan tidur.

⌐╦╦═─

Ku tatap jam dinding menunjukkan pukul delapan malam
"Ha! Astagfirullah seberapa lama aku tidur sampai-sampai ngak sadar kalau sudah jam 8 malam" gumanku

Akhirnya aku keluar kamar niatnya sih mau cuci muka eh malah diajakin ngobrol sama Yani
"cieeee putri tidur udah bangun nih, hihihihi" gurau Yani

"Huahhhh...! apaan coba, kenapa sih dari tadi kamu ngak ngebangunin gue!" sahut ku

"Dari tadi juga gue udah bangunin lo ehh malah molor terus ya udah males gue jadinya, ahahaha bodo ah dah sana cuci muka! Jelek banget tau ngak kalau pas bangun tidur aahaha" ucapnya sembari meledekku

"Huuuui dasar" geramku kesal
Aku pun segera kekamar mandi untuk cuci muka sekalian mandi

⌐╦╦═─

Waktu hendak membuka pintu belakang, rasanya aku perlu berpikir dua kali untuk kekamar mandi sendirian, secara ini udah malam dan jarak kamar mandi dibelakang yang terpisah dengan rumah ini rasanya sangat jauh sekali padahal hanya beberapa meter.

Kalau keluar sendirian rasanya tidak mungkin karna aku takut kejadian kemarin terulang lagi, iya pas aku lihat kuntilanak

Hiiiii

Tapi kalau tidak mandi juga badanku terasa sakit semua, akupun beranjak masuk kembali dan minta ditemani oleh salah satu sahabatku

"Guyss temenin gue mandi yuk, takut nih kalau keluar sendirian! Ya kan kalian tau sekarang udah mau masuk jam 9 malam" pintaku

"Makanya jangan tidur mulu kerjaannya" sahut Nopi

"Ahahahah biasa putri tidur kan sedang mimpi sama pangeran tidur" ledek Yani

"Ha! Emang ada pangeran tidur? Udah deh nanti keburu malem ayok anterin aku" seruku

"Iya iya" akhirnya Yani mau nemenin aku mandi

⌐╦╦═─

Malam ini udara dingin banget ditambah sama air sumur yang dinginnya kebangetan
"Yan lo tunggu disini ya sekalian pegangin nih handuk gue, sikat gigi, sampo, pencuci muka sama ikat rambut ya! " pintaku pada Yani

"Hadehh ribet amat sih emang lo pikir gue asisten lo apa" seru Yani

"Hehehe ya ngak gitu maksudnya supaya lo nanti ngak kabur ninggalin gue sendiri disini" jawabku

"Hmmmm iya iya sini ngak percaya amat sih ama gue"

Aku yang melihat tingkah yani hanya tersenyum dan masuk kedalam untuk mandi

######

"Aaaghhhh"

"Haa! Suara Yani, Yani Yan lo kenapa? Lo ngak papa kan? Yani! " teriakku berharap Yani tidak papa

"Hmmm iya"

"Ha! Kok Suara Yani aneh gitu ya, lo Yani bukan sih! " teriakku lagi

Tidak ada jawaban yang ada hanya suara gemercik air yang disaring dan hembusan angin yang terasa semakin dingin, keadaan semakin hening dan tidak ada tanda-tanda Yani masih menemaniku

"Yani! Lo masih disini kan? Tolong han ... " belum selesai aku bicara tiba-tiba Sudah ada tangan yang muncul dibalik pintu dan menyerahkan handuk

"Fiuhhh aman ternyata lo masih ada disini gue kira tadi udah pergi" gumanku

Segera ku ambil handuk dari tangan itu, tapi waktu hendak ku ambil aku sangat terkejut melihat tangan Yani begitu putih pucat seperti orang meninggal, ah tapi ku coba berpikir positif mungkin yani kedinginan diluar jadinya pucat

Segera ku genakan handuk ini dan meminta Yani untuk menyodorkan sikat gigi ples pencuci muka yang dibawanya tadi, namun belum sempat aku bicara tiba-tiba dia sudah menyodorkannya duluan lewat pintu yang kubuka sedikit ini

Aku sempat terkejut karna tiba-tiba ada tangan yang muncul dari balik pintu, sebenarnya perasaanku sedikit aneh karna biasanya Yani itu tunggu disuruh baru melakukan, la ini belum disuruh udah melakukan

Sedikit aneh sih habis itu tanpa bersuara pula padahal aku mandinya cukup lama dan biasanya dia paling bawel kalau disuruh menunggu, eh ini malah hening.

Aku coba untuk berpikir positif "Mungkin dia udah berubah hehehe" gumanku sambil terkekeh sedikit keheranan

Setelah selesai semua akupun keluar, namun belum sempat membuka pintu kamar mandi eh ada suara ketukan dari luar
"tok tok tok, Nay, Nayla lo masih ada didalam kan? "

"Ha suara Yani gue kira siapa, iya gue masih ada didalam! " seruku

"Ehh ngapain dia nanyain gue ada didalam apa ngak? Bukannya dari tadi dia nemenin gue disini" Gumanku dalam hati dan segera ku buka pintu kamar mandi lalu masuk kedalam rumah

⌐╦╦═─

"Fiuhh lo amankan? " tanya Yani dengan sedikit mengeyritkan dahi

"Apaan sih lo pake nanya kayak gitu! Ya gue aman lah kan dari tadi lo yang nungguin pake nanya lagi" sahutku sedikit kesal dengan pertanyaan Yani

"Haa! E ee maksud lo? " tanyanya

"Hadeh Yani lo kesambet ya? Dari tadi ni ya dari awal gue mandi sampe selesai kan cuma you yang nemenin gue, yang ngasih handuk, sikat gigi, dan barang lain yang gue suruh bawa tadi" jawabku heran

"Aapaaa! Seeebbenarnya gue tadi pergi sebentar dan naruh barang lo dikursi deket pintu kamar mandi" serunya

"Ha! Eh lo jangan bercanda deh ini udah malem, terus kalau bukan kamu yang ngasih semua barang-barangku terus siapa orang tadi jelas-jelas ada yang ngasih kok" jawabku

"Emm lo tadi denger ngak waktu gue teriak? " ucap Yani

"Haaaaa iya gue denger, emang lo tadi kenapa?" tanyaku penasaran

"Ee lo jangan takut ya! Sebenarnya tadi itu gue ngeliat sosok seram banget dann ...

Haa mati lampu!!!!

o==[]::::::::::::::::>

Mohon dukungan dan krisannya ya kk
Biar tambah semangat buat ceritanya 😉

###

HUTAN BELAKANG SEKOLAH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang