Jasad Ratih

45 13 0
                                    

"Nay, jangan lupa ya jasadku!" Serunya lalu menghilang.

Saat hendak masuk kedalam rumah, kulihat seorang pria dengan tubuh kekarnya dan bergaya sok cool kini tengah berdiri ditengah pintu dan menatapku tajam.

Arthur, ya Arthur ... Siapa lagi kalau bukan dia dan itu membuat ku malas
"Darimana Lo?" Tanyanya menatapku tajam

"Kenapa sih tu mata? Gue colok baru tau rasa lo" ketusku sebal melihat tatapan sinisnya

"Gue nanya baik-baik ya sama Lo, darimana aja dan kenapa baru balik?" Teriaknya yang membuatku kembali menatapnya

"Lo bisa ngga sih kalau nanya itu pelan dan santai aja ha?" Seruku kesal

"Lo tau ngga sih perasaan gue saat tau Lo tu ngga ada didalam kamar dengan keadaan Lo yang lagi sakit ha!" Serunya yang membuat ku terbelalak dan hampir mengeluarkan air mata

"Lo tu kenapa sih tiba-tiba marahin gue? Udah kayak guru sejarah gue tau ngga ... Nyebelin!" Balasku yang tak bisa menahan air mata dan segera masuk kedalam kamar.

"Nay ... Lo tu kenapa sih Bray? Pagi-pagi udah ribut sama Nayla" sahut Arga

"Ga, apa salah sih kalau kita itu khawatir sama cewek?" Seru Arthur

"Salahnya sih ngga Ar cuma, caranya lu aja tadi yang salah" jawabnya mencoba mengertikan

"Ya itu wajar lah kalau kita lagi khawatir dan takut terjadi apa-apa sama orang yang kita sayang kan!" Seru Arthur yang keceplosan

"Ha, gue ngga salah denger? Ahahaha akhirnya Lo mau ngaku juga kan sama gue kalau Lo tu suka sama Nayla" balas Arga

"Hussttt ... Jangan keras-keras entar banyak yang denger lagi" seru Arthur salah tingkah

"Udahlah, cewek kayak Nayla itu sukanya dilembutin Bray ... Sekarang Lo bujuk dia sana" sahut Kevin yang tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar

"Wihh ... Lo ngapain dari dalam kamar cewek?" Seru Arga yang membuat Kevin terbelalak

"Woii positif thinking astaghfirullah ... Gue tadi bantu mindahin meja didalem" ketusnya

"Emang Nayla kenapa?" Tanya Arthur

"Ngga tau, tiba-tiba baru masuk eeh udah nangis gitu dan sekarang lagi ditenangin tuh sama sahabat-sahabatnya." Ketus Kevin

"Nah, gara-gara Lo nih Nayla jadi nangis" ketus Arga menatap kearah Arthur

"Udah, nanti aja lu bujuk kalau dia udah tenangan ... Kalau sekarang, bisa-bisa ntar malah disempror Lo sama temen-temennya" sahut Kevin.

///////

Akhirnya hari ini kami bakalan balik juga dari hutan seram ini tapi, aku ingat akan pesan Ratih tentang jasadnya.

"Gue harus minta bantuan kesiapa untuk nyari jasad itu dan kalau sama Arthur ngga mungkin dan kalau sama temen-temen gue ... Ngga bisa, atau sama kak Syam aja ya?" Gumanku

Tiba-tiba Arthur datang dan duduk disamping ku

"Lo ngga sarapan dulu sebelum balik? Temen-temen yang lain pada nungguin loh didalam" ucapnya

"What? Kenapa dia tiba-tiba jadi lembut gini ngomongnya, pasti ada maunya ni" gumanku dalam hati

"Nay!" Serunya

"Ha, gue udah makan duluan tadi pas dibelakang" jawabku seperlunya

"Emmm, btw gue minta maaf ya buat yang tadi pagi" ucapnya

HUTAN BELAKANG SEKOLAH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang