kenapa Ratih ....

56 23 6
                                    

"Nduk nduk! kalian masih tidur to? Ini sudah azan duhur apa kalian ndak shalat? " seru bude dari luar kamar sambil mengetuk-ngetuk pintu

"Sudah selesai azan! Akhirnya bisa juga aku tidur walau hanya satu jam" gumanku dalam hati

"Iya bude ini kami masih siap-siap" seruku sambil membangunkan sahabatku ini

"Nopi, Yani, Nia, Adel, bangun! Kita shalat duhur dulu, woyyyyy baaanguuunn!" Teriakku

"Aahhh kamu shalat duluan sana! Nanti aku nyusul" jawab Nopi dengan mata masih terturup

"Iya aku juga! " seru Adel sama dengam Nopi

"Ahh kalian mah, Yani, Nia ayok shalat! "

"Aku ngak shalat Nay lagi halangan" jawab Nia

"Kita berdua aja Nay, biarin tu mereka " ujar Yani

Aku hanya mengangguk dan kami berdua beranjak kekamar mandi

⌐╦╦═─

"Nay! Tadi aku mimpi aneh" seru Yani

"Mimpi apa? " tanyaku

"Ya aneh kita tu kayak di... " belum selesai Yani melanjutkan ceritanya, aku melihat ada seseorang yang lewat dipintu belakang

"Siapa? " teriakku

Tidak ada jawaban

"Siapa apanya? kamu kenapa si Nay? " tanya Yani

"Siapa ya? Atau jangan-jangan itu Ratih gadis yang ku jumpai tadi pagi? " guman ku dalam hati

"Woy Nay! Lo kenapa sih dari tadi pagi nglamun terus? Kesambet ntar baru tau rasa" sahut Yani yang membuatku sedikit terkejut

"Ha! Emm ngak papa kok! Eh kamu wudhu duluan aja deh aku mau kebelakang sebentar! Sebentar aja kok ya " seruku sambil beranjak pergi keluar mengejar gadis tadi

"Eee looo main pergi aja tu anak, dasar tambah hari makin aneh aja" guman Yani

⌐╦╦═─

"Gadis dengan seragam SMA, ya itu Ratih! Ratih... Ratih tunggu! " teriakku sambil lari kearahnya

"Dia mau kemana? Apa dia mau kerumahnya? " gumanku sambil berlari kearahnya

"Ha iya dia kerumahnya"

"Fhuuu cepet banget sih jalannya, kamu itu orang apa hantu sih? " seruku sambil mengatur napas yang ngos-ngosan karna lari mengejarnya

"Aduhh bodo amat sih lu Nay, dia kan hantu! Orang sudah meninggal" guman ku dalam hati

"Brak" tiba-tiba Ratih mendorongku dengan tatapan dinginnya hingga terjatuh ketanah

"Aaaghh... " aku teriak kesakitan

"Aku bukan hantu, aku belum meninggal, aagghhh .... " teriak ratih sambil mengeluarkan air mata

"Sadar Nay! Sadar! Dia itu hantu! Mending aku cepet-cepet pergi dari sini sebelum dia tambah marah padaku" gumanku

"Apa kamu percaya Nay, kalau aku ini sudah meninggal? Jawab aku Nay! " ucapnya lirih

"Haa! Eee yaa aku percaya bahkan semua keluarga dan orang sekitarmu percaya kalau kamu sudah meninggal!" jawabku sedikit takut

"Tidakk tidakkk! Haa ..." teriaknya sambil menangis didepan ku

"Aaku belum meninggal Nay! Tolonglah aku! " serunya

"Kkkaamu sssudah meninggal, buktinya kkaki mu tidak menyentuh tanah! Dan sekarang "

"Dan sekarang hanya kamu yang bisa melihatku! Iya kan? "

"Eeee apa mau mu sebenarnya dan kenapa kamu selalu mengikutiku? Kita beda alam Ra!" seru ku

"Aku hanya ingin bantuan mu! Itu saja Nay!" jawabnya

"Bantuan apa? Kamu sudah meninggal, dan aku harus bantu apa? Sedangkan kita beda alam"

"Aaku tau kita beda alam, tapi ku mohon tolonglah aku! Hanya kamu dan teman-teman mu yang bisa menolongku, aku kesepian, tersiksa dan tak bisa keluar, aku terperangkap disana Nay!" jawabnya sambil menunjuk kearah hutan belakang sekolah yang terlihat kecil dari daerah rumah pak bardi

"Maksud kamu apa? Dan kenapa harus aku yang menolong mu? "

"Karna hanya kamu dan teman-teman mu lah yang bisa melihatku nay, dan hanya kalian yang bisa dan berani berbicara dengan ku"

"Jadi teman-temanku bisa melihat mu? Tapi kenapa mereka ngak cerita sama aku? "

"Karna mereka hanya melihatku dimimpi! Mereka akan melihatku dengan nyata ketika kalian sampai di hutan, karena tempat yang akan kalian tuju nanti adalah tempat dimana jasad ku berada! " jawabnya sambil tersenyum kepadaku

"Ttaapi kenapa be..! " belum selesai aku bertanya dia sudah menghilang

⌐╦╦═─

"Nay! Nayla... Bangun! " seru Yani

"Haa! Ternyata aku tadi mimpi!" gumanku dalam hati

"Aduhh!" seruku kesakitan memegang lengan kanan ku

"Kenapa nay? " tanya Yani

"Tanganku! " jawabku sambil menunjukkannya keYani

"Astagfirullah! Tangan mu memar Nay, kamu kenapa? Apa kamu jatuh? " tanya Yani

"Memar? Apa jangan-jangan ini luka karna aku tadi jatuh saat dorong Ratih? Jadi ini .... "

o==[]::::::::::::::::>

HUTAN BELAKANG SEKOLAH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang