Back

42 12 0
                                    

"Itu bukannya Nayla sama kak Arthur ya?" Ucap Adel yang tengah duduk di teras dengan Syam

"Ha, oww iy syukurlah mereka udah balik" balas Syam

"Assalammualaikum" ucap kami

"Waalaikumussalam, yaallah Nay, kami tu khawatir banget tau ngga sama kalian" seru Adel memelukku dan segera kami masuk kedalam rumah

"Nayla ... Yaallah Lo tu darimana aja sih kami khawatir tau ngga" seru Yani dan langsung memelukku

"Syukurlah akhirnya kalian balik juga, kalian ngga papakan?" Sahut Arga

"Ngga kok" jawabku mencoba menutupi kejadian yang menimpaku dan Arthur tadi

"Ya udah kalian istirahat aja, bentar lagi mau masuk dhuhur dan untuk perjalanan nyari Nopi kita lanjut besok aja ya? Kasian tu Nayla sama Arthur kayaknya capek banget" ujar Syam

"Nia mana?" Tanyaku

"Ada dikamar" jawab Adel dan kamipun beranjak masuk kedalam kamar sedangkan para cowok-cowok mereka beristirahat diluar.

"Nayla ..." Seru Nia yang langsung memelukku

"Heii, kenapa nangis" ucapku padanya

"Lebay amat sih" ketus Yani

"Yan ... Kalian belum juga baikan ya? Sebenarnya ada apasih sama kalian berdua, kenapa semenjak Nopi ngga ada berantem mulu kerjaannya?" Tanyaku kesal pada Nia dan Yani yang selalu saja berantem

"Iya iya kami minta maaf" serunya

"Oww iya Nay, cerita dong rasanya tersesat dihutan sendirian dan akhirnya ditemukan oleh seorang pangeran ahahaha" gurau Yani

"Apaan sih pangeran- pangeran, mimpi aja sana ketemu pangeran mulu" ketusku

"Ya engga Nay, masa iya sih ngga ada apa-apa yang terjadi ... Ya kayak yang diflm-flm gitu, tersesat sendirian ditengah hutan yang lebat lalu ada monster yang mengejar dan seorang pangeran datang menyelamatkan lalu pada akhirnya mereka saling mengagumi dan jatuh cinta ... " Ucap Yani yang membuatku ternganga

"Owwww sosweat ... " sahut mereka bersamaan

"Aduhh, kalian habis ngimpi apa sih semalam? Udahlah capek banget ni gue mau tidur dulu" ketusku dan langsung beranjak tidur.

///////////////

HUTAN BELAKANG SEKOLAH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang