terjebak😵

47 15 0
                                    

Sementara dirumah kakek, Yani dan lainnya tengah mencemaskan Nayla dan Arthur

"Guysss gimana nih, mereka belum balik juga apa kita nyusul aja ya?" Ucap Yani gelisah dan bimbang

"Ngga, pokoknya kita ngga akan pergi sampai Arthur kembali dan itu sudah keputusan bulan." Jelas Syam

"Tapi bentar lagi mau jam sepuluh kak, kalau sampai mereka belum kembali sebelum dhuhur gimana kita bisa nyari Nopi?" Sahut Adel

"Emm, sekarang kita shalat Dhuha dulu gimana? Mohon sama Allah agar mereka semua bisa kembali dengan selamat" ujar Syam yang disetujui oleh lainnya dan mereka pun bersiap-siap untuk shalat Dhuha

Setelah selesai melaksanakan shalat, mereka kembali berkumpul diruang tamu berharap Arthur dan Nayla segera kembali.

Terlihat Yani yang sedari tadi berjalan kesana-kemari, dia gelisah lantaran Nayla tak kunjung kembali sementara Nia, dia terlihat pendiam

"Woii jangan nglamun Mulu, ntar kesambet lagi" seru Arga membuat lainnya melihat kearah Nia

"Gue takut, takut kalau Nayla bakalan ketemu sama hantu hitam itu" jawab Nia mengeluarkan air matanya

"Maksud Lo? Bisa ngga positif thinking aja" Tanya Yani sewot

"Iya itu loh hantu yang ngrasukin gue, dia pernah bilang sama gue kalau dia itu menginginkan salah satu diantara kita" jelas Nia

"Lu yang bener aja kalau Ngomong ya! Sekarang keadaannya tu lagi serius, jangan bikin kita tambah panik ya" ketus Yani

"Lu bisa ngga sih santai aja ngomongnya? Nia udah nyoba ngasih tau kita ya" ketus Adel kesal lantaran Yani selalu saja membuat masalah sama Nia

"Udah-udah, kenapa jadi ribut sih? Perasaan dari kemarin ribut Mulu, lagi pms ya" sahut Kevin

"Emang bener sih kalau cewek marahnya awet" balas Arga

Syam yang merasa terganggu akhirnya beranjak pergi keteras depan disusul oleh Nia yang beranjak kekamar sedangkan Yani, Adel, Arga dan Kevin masih diruang tamu

"Kak Syam kenapa, kok kayak marah gitu?" Tanya Adel

"Biasa mah, dia itu ngga suka kalau ada keributan makannya mau menyendiri" jawab Kevin dibalas anggukan oleh Adel lalu beranjak pergi menyusul Syam

"Ehhh, Lo mau kemana?" Tanya Yani pada Adel

"Mau nyari angin" jawab Adel lalu pergi meninggalkan mereka

"Yaelah, pasti mau nyusul Syam itu" ketus Arga ....

"Kak ... Boleh gabung?" Tanya Adel pada Syam

"Ha, oww Adel iya duduk aja" jawab Syam

"Emmm ... Maafin temen gue ya tadi, tapi mereka baru kali ini aja kok marahannya" ucap Adel sedikit gugup

"Iya ngga papa, santai aja" jawab Syam santai sembari menatapi pepohonan

//////@//////

Sebenarnya aku memang tidak bisa melihat hantu atau sejenisnya, ya karna memang bukan indigo tapi memang betul yang dibilang Arthur dan anehnya lagi kadang aku bisa melihat atau merasakan adanya hantu tapi, kenapa sekarang biasa-biasa aja?.

"Woii kak tungguin" seruku mengejarnya

"Buruan, lelet banget sih jalannya" balasnya dengan senyuman yang membuat ku kesal

"Kak, mau nanya boleh?" Tanyaku

"Iya nanya aja" jawabnya

"Sebenarnya kakek itu kemana sih? Perasaan selama kita tinggal dirumahnya baru satu kali aja ketemu itupun waktu kita baru datang" tanyaku yang membuatnya terdiam seolah tak mendengar pertanyaan ku

"Kak! Kenapa diam?" Ketusku

"Ha, eee kakek udah meninggal" jawabnya

"What? Maksudnya selama ini kita bertemu dengan arwah gitu?" Ketusku yang tidak ada jawaban darinya

Lagi-lagi dia tidak menjawab pertanyaan ku dan saat ingin bertanya padanya lagi, tiba-tiba ada suara gemuruh dari balik semak-semak
"Apa itu?" Gumanku mencoba mencari sumber suara.

HUTAN BELAKANG SEKOLAH (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang