15 : KENYATAAN

5.2K 1.1K 1.9K
                                    

Biar khalayak jomblo nggak pada gabut, aku up Happy Birth-die lagi, nih!

ILY 3OOO DOLLAR
Oh, iya. Ada yang belum tau kalo Hbd ada grup chatnya?
Sini cussss gabuuuuung!

 Ada yang belum tau kalo Hbd ada grup chatnya?Sini cussss gabuuuuung!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Gue mau balik aja, Sa," ucap Pijar lirih.
Ia selalu ingin menghadiri pesta ulang tahun seseorang dan merasakan euforia ramainya sebuah pesta bersama teman-temannya.

Namun selalu saja,
ada kekacauan yang ia lakukan.

Pijar sungguh merasa bersalah.
Mungkin lebih baik jika ia kembali berdiam di dalam kamar dan tak perlu mencoba bersosialisasi dengan lingkungannya.

"Zom, ini bukan salah lo, ngapain lo sedih gitu?" tegur Heksa, terdengar tidak terima.

"Tapi bisa aja tadi Ginny jatuh gara-gara..."

"Gara-gara dia mau atraksi sirkus tapi malah kepeleset," potong Heksa cepat. "Lo nggak tahu, kalo di LN dia sekolah sirkus?"

Pijar menatap Heksa sanksi. Namun lagi-lagi, kepolosan gadis itu membuatnya selalu percaya jika Heksa lebih tahu apa pun daripada dirinya.

Pikir Pijar, karena Heksa pandai bergaul, punya banyak teman -padahal teman Heksa juga cuma Andre dan Willy, lelaki itu tahu segalanya.

Kecuali soal pelajaran dan ilmu pengetahuan, mungkin Heksa kalah jauh dibanding Andre.

"Beneran gitu, Sa?" tanya Pijar memastikan.

Heksa mengangguk cepat meyakinkan. "Dia kurang latihan, jadi kepeleset, deh," ucapnya lantang. Ia lalu berbalik berdialog dengan dirinya sendiri, "ngibulin anak orang demi kebaikan nggak papa lah, ya."

Keduanya berjalan beriringan ke luar dari area kolam renang, melewati aula utama, lalu berhenti di depan lift.

Sementara di dalam toilet, Andre mulai merasa jantungnya semakin lemah. Ia bersandar pada pintu sembari memegangi dadanya kuat-kuat.

"Loh, kok ada tulisan kayak gini?"

Mendengar suara seseorang di balik pintu toilet, Andre segera berteriak meminta bantuan.

"To..long! Siapa pun yang di luar, tolong bukain pintunya!

Tak lama setelah lelaki itu berteriak, mulai terdengar suara berisik dari luar pintu. Sepertinya orang yang datang pertama tadi memanggil kawannya untuk membantunya membuka pintu toilet itu.

Ceklek

Andre berdiri dengan susah payah. Ia berpegangan pada dinding lalu melangkah ke luar toilet dengan dibantu dua petugas kebersihan yang tak sengaja melintas.

"Padahal toiletnya nggak rusak, loh. Kok ada yang nempel tulisan itu di depan pintu?" tanya Harry kepada rekannya.

Rei langsung mengangguk, merespon rekannya. "Iya, aneh. Mana pintunya juga dikunci dari luar. Wah, ini pasti ada bau-bau teori konspirasi."

HAPPY BIRTH-DIE 2 (dan kisah di balik mata ajaib Andre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang