🍃 Sembilan belas

780 52 5
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA
(user32566954)

"MAKASIH kak, maaf ngrepotin," Luna turun dari mobil Renio lalu melambaikan tangannya.

"Iya sama-sama, nggak usah dipikirin kalau ada yang nggak suka sama kamu, bilang aja sama gue kalau ada yang apa-apain kamu"

Luna mengangguk "Aku masuk kak, ditungguin ibu."

"Besok gue jemput ya, kamu tungguin aja."

Luna mengangguk lagi, ia selalu tersenyum, terlalu bahagia mungkin.

"Gue balik."

"Iya kak, hati-hati."

Renio melajukan mobilnya dengan kecepatan standar, ia teringat sesuatu, ia belum membicarakan tentang dia dan Luna dengan Sienna.

Meraih HP-nya yang ia taruh di dashboard mobil, ia membuka aplikasi LINE lalu memberitahu Sienna tentang hari ini.

AldrenioGazien
Sien, lo udah sampe rumah kan?

Tiga menit setelah pesan terkirim, balasan dari Sienna muncul.

Kyara Arshienna
Hmm

AldrenioGazien
Gue mau ke rumah lo y

Kyara Arshienna
G prlu

AldrenioGazien
Lo knp sih?

Kyara Arshienna
Gpp

AldrenioGazien
Gue ada salah sama lo ya?

Kyara Arshienna
G

AldrenioGazien
Kok jwbnya singkat²?

Mau gue beliin jajan? Mau apa? Tinggal bilang

Kyara Arshienna
G, mksh

AldrenioGazien
Gue mau ke rumah lo, tunggu.

"Ini anak kenapa sih? Biasanya gue sogok pake makanan langsung iya-iya aja." guman Renio merasa heran dengan tingkah Sienna.

Ia mengabaikan tingkah Sienna lalu melajukan mobilnya ke rumah Sienna, ia akan langsung bertanya nanti.

***

"Tante, Sienna di rumah kan?" Renio mendatangi Ningrum yang tengah duduk santai di teras sendirian sembari membaca koran.

"Iya, dia di kamar, panggil aja, ntar juga keluar, main di luar ya, jangan di dalam kamar, nggak baik." nasihat Ningrum, walaupun ia tahu mereka sudah lama berteman dan sering bersama, bahkan dulu mereka sering tidur bersama waktu kecil, sekarang sudah beda, mereka berdua sudah sama-sama besar, tentu tidak baik jika berduaan dalam tempat sepi seperti itu, padahal biasanya memang seperti itu, namun Ningrum memang sebenarnya tidak membolehkan hal tersebut.

"Iya tante, aku masuk ya." Renio lalu masuk ke dalam, menaiki anak tangga ke kamar Sienna.

Sampai di depan pintu kamar Sienna, ia mengetuk pintu kamar.

Tok tok tok

"Sienna?? Keluar!"

"Woi, keluar gak lu?!"

Sahabat (Musuh/Cinta?) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang