🍃Dua belas

826 44 0
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA
(user32566954)

"MAMI? ngapain?" Sienna mengernyitkan dahi melihat ibunya yang tiba-tiba menghampirinya yang tengah olahraga di lantai tiga rumahnya yang terdapat ruang gym.

Ibunya geleng-geleng kepala, melihat tingkah anaknya yang olahraga tidak tahu waktu, malam hari ngapain olahraga.

"Kamu itu ya, olahraga kok malam-malam, itu di bawah ada temen kamu!" Ucap Ningrum yang membuat Sienna cengengesan lalu mengusap keringat di wajahnya.

Sienna nampak diam, berpikir sebentar, siapa yang datang?

Matanya melotot begitu ingat ia ada janji dengan Deno, bukannya tadi waktu pelajaran ia sudah diberi tahu, kenapa bisa lupa?

Sienna menekan tombol untuk menghentikan treadmill nya, ia meregangkan otot-ototnya sebentar lalu ikut ibunya turun ke bawah.

"Deno? Maaf ya gue lupa, hehe" Sienna cengengesan lalu duduk di sofa ruang tamu.

Deno nampak heran dengan penampilan Sienna, malam-malam berkeringat? Macam orang habis lari maraton.

"Lo abis ngapain coi? Ngejar maling?" Tanya Deno.

Sienna hanya menyengir lalu bertanya, ada maksud apa Deno ke sini.

"Keluar yok, ungg, gue mau ngomong sesuatu"

"Ngomong disini aja" ucap Sienna yang membuat Deno terlihat kurang nyaman.

Sienna yang melihat itu akhirnya mengiyakan ajakan Deno.

"Oke, tapi tunggu bentar ya, gue bersih-bersih dulu, tunggu dulu" Sienna beranjak dari ruang tamu lalu naik ke lantai dua menuju kamarnya.

Sienna mencuci wajahnya sebentar, berganti baju lalu turun menemui Deno yang menunggunya di ruang tamu.

"Yuk"

Deno keluar dengan Sienna, mereka masuk mobil lalu keluar dari halaman rumah Sienna.

Di dalam mobil, Sienna masih bingung, ini mau kemana, pikirnya.

"Den, mau kemana?" Tanya Sienna.

Deno menoleh menatap Sienna "Ada sesuatu yang mau gue omongin"

Sontak ucapan Deno membuat jantung Sienna berdetak kencang, ia teringat ucapan teman-temannya waktu itu, kalau memang Deno kali ini hendak menyatakan perasaannya, mungkin di sini terkesan Sienna terlalu percaya diri, tapi percayalah, suasana menjadi canggung karena hal itu.

"Mau... ngomongin apa?" Tanya Sienna ragu.

Deno lebih memilih diam, ia tidak mau menjawab pertanyaan Sienna, biar nanti akan ia jelaskan jika sudah sampai di tempat tujuannya.

Deno membawa Sienna ke sebuah restoran, ia membawa Sienna masuk.

"Pesen dulu gih" tawar Deno.

Sienna memegang buku menu, ia sibuk memilih makanan untuknya.

"Sirloin steak aja, sama lemon tea" ucap Sienna begitu selesai memilih menu.

Deno menyerahkan buku menu pada pelayan "Samain aja mas" pesan Deno.

Begitu pelayan pergi, Deno mengalihkan perhatiannya ke panggung yang ada di dalam restoran, ada sebuah gitar terpajang disana, sepertinya memang di sediakan untuk pengunjung yang mungkin ingin menyumbangkan suaranya.

"Den? Mau ngapain?" Tanya Sienna begitu Deno berdiri.

Deno tersenyum, "Tunggu disini"

Deno menghampiri seorang pelayan, seperti berbicara serius.

Sahabat (Musuh/Cinta?) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang