🍃Tujuh belas

780 41 6
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA
(user32566954)

CAFE yang terletak di pinggir jalan itu terlihat ramai oleh para remaja yang asyik menghabiskan waktu di sana, entah bersama teman maupun pasangan.

"Anjir, beli sendiri cok, gak modal banget!" Seorang laki-laki dengan umur sekitar 18 tahun-an yang tengah nongkrong dengan ke-tiga temannya terlihat marah dengan salah satu temannya yang dengan santai meneguk segelas lemon tea miliknya.

"Galak banget Can" ledek Deno sang pelaku pencurian beberapa teguk lemon tea.

Renio yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala, ia lalu fokus dengan HP-nya yang dari tadi berbunyi.

"Siapa sih Ren? Dari tadi bunyi mulu perasaan, kayak ada yang nge chat aja" cibir Leon yang melihat tingkah temannya yang sedari tadi asyik dengan HP-nya.

"Palingan juga operator" ledek Candra.

Renio mengabaikan ledekan teman-temannya, ia tetap berfokus pada HP-nya sekarang.

"Main HP mulu, main cewek kapan?" Cibir Deno yang sama sekali tidak di respon oleh Renio.

"Ren liat deh, ada Sienna" ucap Leon yang membuat Renio mengalihkan fokusnya.

"Hahaha, giliran Sienna aja langsung melek" ejek Candra.

Renio yang sadar di bohongi lalu menjitak kepala mereka bertiga.

"Ini nih yang bikin gue yakin kalau sebenarnya lo ada perasaan kan sama dia?" Leon kembali membahas masalah Sienna.

Renio terlihat enggan berkomentar dengan apa yang Leon bahas, entahlah, hanya dia dan tuhan yang tahu bagaimana perasaan dia yang sebenarnya.

"Gue mau nembak cewek coy" ucap Renio secara tiba-tiba yang membuat mereka bertiga tersedak berjamaah.

"Lo serius?" Tanya mereka bertiga kompak, tentu mereka terkejut, setan apa yang merasuki Renio?

"Ren lo sehat kan? Kalau sakit mending lu pulang, gue jadi ngeri anj*ng" ucap Deno pura-pura takut dengan Renio.

"Gue serius anjir" sahut Renio singkat.

Leon yang masih kelewat kaget masih stay diam, ia cukup menyimak lalu berkomentar jika ada yang perlu dikomentari.

"Syukurlah, ternyata lo normal" canda Candra yang membuat Renio melotot.

"Lo pikir gue gak normal?"

"Lo mau nembak siapa?" Tanya Leon akhirnya berkomentar.

"Ntar lo juga tahu" sahut Renio santai, membuat mereka semakin penasaran.

"Gue duluan, udah ditungguin" Renio berdiri meninggalkan mereka bertiga yang masih sangat penasaran.

Mereka saling memandang, sama-sama tidak tahu apa yang terjadi.

"Gue justru takut, kalau..."

"Kalau apa Den?" Tanya Candra karena Deno yang menggantung ucapannya.

"Kalau, kalau perempuan itu bukan Sienna, dan... Dan Sien pasti terluka kalau semua itu terjadi"

Sahabat (Musuh/Cinta?) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang