FOLLOW SEBELUM BACA
(user32566954)Ada typo koreksi yaa
BI AMI, ART di keluarga Sienna terlihat menuruni anak tangga dari lantai dua dengan panik, seolah mendengar kabar buruk yang tidak enak di dengar.
"Bi? Bibi kenapa? Lari-lari gitu?" Tanya Renio yang baru sampai di rumah sepulag dari sekolah.
Bi Ami menunjuk ke lantai atas, mengambil pasokan oksigen sebanyak-banyaknya lalu mulai bercerita, "Non Sienna di ruang gym den, olahraga, angkat-angkat beban gitu den, bibi takut bayinya kenapa-kenapa, udah dibilangin nggak mau nurut den, tadi juga olahraganya teh ekstrem gitu, serem ih, ntar kalau perutnya ketindihan gimana atuh,?"
Renio melempar tasnya ke sembarang arah, ia lalu berlari menaiki anak tangga dengan tidak santai.
Begitu sampai di lantai tiga, ia membuka pintu dari kaca dengan keras.
"SIENNA!"
Sienna yang tengah mengangkat sebuah burble degan dengan ukuran yang cukup berat.
"Eh, udah pulang? Udah makan?" Tanya Sienna santai masih dengan burble di tangan kanan dan kirinya.
Renio berjalan cepat ke arah Sienna, merebut burble yang Sienna pegang lalu meletakkan kembali ke tempat semula.
"Kamu tuh apaan sih! Udah tau lagi hamil muda, ngapain olahraga yang berat-berat gini? Kalau terjadi sesuatu sama dia gimana?! Mikir nggak kamu! Punya otak nggak?!" Bentak Renio emosi sembari menunjuk-nunjuk ke arah perut Sienna.
"Ren kamu apaan sih? Aku cuma olahraga kamu marah-marah?!" Ucap Sienna sembari berusaha melepaskan cekalan tangan Renio yang membuat tangannya memerah karena sakit.
"Ya kamu mikir dong Sienna! Kamu pikir kamu olahraga berat-berat gitu nggak bahayain dia? Kalau terjadi sesuatu sama dia gimana?! Kamu kenapa selalu bertingkah yang ngebahayain anak kamu sendiri sih?! Nggak mikir kamu hah?!"
Sienna menghempaskan tangan Renio di tangannya lalu keluar dari ruang gym.
Renio ikut berlari mengejar Sienna yang sekarang emosi padanya.
"SIENNA! JANGAN LARI-LARI!" Teriakan Renio menggema di ruangan.
Begitu sampai di lantai dua, Sienna bertemu dengan Nada yang menatapnya aneh.
"Ckck, nggak jelas, suami istri kok berantem terus" sindir Nada, Sienna berhenti sebentar di depan Nada.
"BACOT! DIEM LO!" Setelah berkata seperti itu, Sienna kembali berlari mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja.
Renio mengejar Sienna ke garasi, rupanya Sienna sudah pergi dengan mobilnya.
Ia segera masuk ke mobilnya mengejar Sienna yang sudah lebih dulu pergi.
Mobil yang dikendarai Sienna terus melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, tidak mempedulikan bagaimana keadaa jalanan yang cukup ramai.
Di belakangnya ada Renio dengan mobilnya yang mengejarnya, klakson dibunyikan berkali-kali namun tidak membuat Sienna menghentikan mobilnya.
"SIENNA BERHENTI! ITU BAHAYA!"
Renio menambah kecepatan mobilnya agar bisa mensejajarkan dengan mobil Sienna.
"Sienna! Berhenti, itu bahaya," perintah Renio yang kini sudah berada di samping Sienna.
"Sienna maafin aku, aku nggak bermaksud marahin kamu tadi, berhenti ya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat (Musuh/Cinta?) || END
Teen FictionTemen? Bukan, sahabat mungkin lebih tepat buat julukan dia. Iya dia, sahabat gue dari kecil. Sahabat yang selalu jagain gue, dia lebih dari sosok sahabat bagi gue, dan ketika gue mulai berani naruh perasaan sama dia, gue harus berani ambil resiko. ...