🍃 Dua puluh enam

1.1K 48 3
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA
(user32566954)

"SIENNA!" Renio berteriak mengerikan begitu Sienna berlari masuk ke dalam, tak tinggal diam, Renio mengejar Sienna.

Sienna terus berlari, hingga ia sampai di depan pintu kamar tamu, ia memegang knop pintu untuk membuka pintu, namun belum sempat ia masuk, tangan milik Renio menarik tangannya hingga ia berbalik badan dan melihat Renio di hadapannya.

"Lo mau apa? Hah? Gue minta lo pergi sekarang" ujar Sienna dengan suara tertahan, ia berharap siapapun bisa datang menolongnya, Renio terlihat sangat mengerikan sekarang, tak ada lagi tatapan teduh miliknya, ini bukan Renio yang ia kenal.

"Mau gue? Kalau gue mau lo gimana?" sahut Renio singkat, matanya terus menatap bibir Sienna yang baru saja ia curi ciumannya.

"Maksud lo apa? Hah? Gue turutin apapun mau lo asal lo pergi sekarang"

Secara tiba-tiba Renio mengangkat tubuh Sienna dan membawanya masuk ke dalam kamar tamu.

Renio membanting tubuh Sienna di kasur, lalu ia juga ikut naik ke atas kasur.

"Lo kenapa jadi kurang ajar gini? Hah? Ini bukan Renio, dia nggak pernah kasar sama gue"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo kenapa jadi kurang ajar gini? Hah? Ini bukan Renio, dia nggak pernah kasar sama gue"

Baru saja Sienna hendak turun dari ranjang, namun Renio kembali mendekap tubuh Sienna dari belakang.

Baru saja Sienna hendak turun dari ranjang, namun Renio kembali mendekap tubuh Sienna dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong, aku sayang sama kamu, aku nggak mau kamu pergi, sayang..." Renio membisikkan kalimat tersebut di telinga Sienna, air mata mulai menetes di mata Sienna, ia kecewa, mengapa di saat seperti ini, Renio masih berbohong padanya.

"Bohong! Kamu bohong! Kamu bilang gini karena kamu udah tahu siapa Luna, kalau nggak, kamu nggak mungkin ngomong gini sama aku, hiks," Sienna terus meronta dalam pelukan Renio, sambil terisak ia menumpahkan rasa kecewanya.

"Nggak! Aku sayang sama kamu, asal kamu tahu." Ucapan Renio sama sekali tidak membuat Sienna bahagia, kenapa harus dengan cara seperti ini Renio mengungkapkan perasaannya, ini semakin membuatnya tidak yakin bahwa Renio benar-benar sungguh mencintainya, Sienna pikir, ia sengaja berkata seperti itu untuk mendapat maaf darinya.

Sahabat (Musuh/Cinta?) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang