🍃 Dua puluh dua

875 47 2
                                    

FOLLOW SEBELUM BACA
(user32566954)

"GANTENGAN Park Jimin gue lahh" ucap seorang siswi di ruang kelas Nadia dengan gaya sombong, sudah seperti orang yang paling mengerti tentang dunia K-Pop.

"Gantengan Namjoon gue lah, eh tapi RM juga ganteng sih" sahut temannya yang duduk di sebelahnya.

"Ih, RM sama Namjoon ganteng Namjoon lah" sahut temannya dengan nada tidak suka.

Sienna yang kebetulan sedang berada di kelas Nadia ikut greget mendengar obrolan tiga siswi tadi, ia lalu berjalan menghampiri mereka yang tengah mengobrol.

"Eh, kalau nggak tahu apa-apa, jangan ngerasa paling sok tahu" ujar Sienna dengan nada kesal begitu ia sampai di hadapan mereka.

Salah satu siswi tadi terlihat tidak suka dengan kehadiran Sienna, ia berdiri menatap Sienna dengan ekspresi benci.

"Lo apaan sih bego, dateng-dateng nyaut nggak jelas, sok tahu lagi"

Sienna semakin tidak suka, tidak tahu diri sekali pikirnya, "Lo yang sok tahu bego, Namjoon sama RM apa bedanya?" Tanya Sienna sinis.

Nadia yang berdiri di samping Sienna melipat kedua tangannya di dada, ia geleng-geleng melihat siswi yang tengah beradu bacot dengan Sienna.

"Cih, tololhaseyo" gumam Nadia geleng-geleng kepala, ia muak dengan tingkah ketiga siswi di hadapan itu, mereka selalu bersikap seperti orang paling hebat dari yang lain, merasa paling wah dari yang lain.

"SIENNA, ALDO SAMA RENIO BERANTEM DI LAPANGAN BASKET!" teriak seorang siswa di pintu kelas Nadia, membuat Sienna menghentikan sesi adu bacotnya.

Sienna memberikan tatapan sinis untuk siswi tadi sebelum akhirnya ia keluar memastikan apakah yang murid tadi katakan itu benar.

Sampai di lapangan basket, Sienna semakin kesal melihat Renio bertengkar dengan Aldo, ramai yang menonton pertengkaran mereka.

"Stop stop, kalian kenapa berantem?" Sienna melerai pertengkaran mereka, ia berdiri di tengah-tengah Renio dan Sienna untuk memisahkan mereka.

"Dia dulu yang nyari masalah" ujar Renio dingin.

Aldo menyunggingkan senyum mengejek untuk Renio, "Pinter bohong ternyata, jelas-jelas lo yang cari perkara dulu tadi"

Renio semakin terpancing emosi, susah sekali mengontrol emosi mahluk yang satu ini.

"Lo yang cari perkara duluan, lo yang gangguin gue tadi"

"Tapi-"

"Udah cukup! Ke ruang BK sekarang" putus Suenna yang sudah malas meladeni mereka, ada masalah apa mereka? Kenapa sampai bertengkar di lapangan, apa tidak malu dengan para murid yang menjadikan mereka sebagai bahan tontonan?

Sienna berjalan lebih dulu, di belakangnya ada Aldo dan Renio yang mengikutinya ke ruang BK.

Tok tok tok

"Permisi pak..."

"Masuk" sahut guru BK di ruangannya, Sienna lalu masuk ke dalam, diikuti Renio dan Aldo.

"Ada apa Sienna?"

Sienna menatap sinis Renio dan Aldo di belakangnya, ia lalu mengadukan apa yang sebenarnya terjadi.

"Mereka berdua bertengkar pak, saya nggak tahu masalahnya apa, "

"Benar itu? Aldo?"

Aldo menganggukkan kepalanya, ia terus menunduk seperti merasa bersalah, sangat berbeda dengan Renio yang justru asyik mengunyah permen karet dengan wajah tanpa dosa, sama sekali tidak merasa bersalah atas apa yang baru saja ia perbuat.

Sahabat (Musuh/Cinta?) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang