FOLLOW SEBELUM BACA
(user32566954)DENGAN tergesa-gesa, Sienna menyusuri koridor sekolah dengan Alya.
Jam istirahat akan berbunyi sebentar lagi, namun Sienna dan Alya lebih dulu keluar kelas dengan izin pergi ke kamar mandi.
"Lo kok main udah disini sih? Bolos lagi pasti ya?" Tebak Sienna melihat Nadia yang tengah menikmati soto ayamnya.
"Sok tau lu, kelas kita jamkos, gurunya gak masuk, sakit katanya, kemarin abis dikasih rujak sama anak-anak di kelas kayaknya" ujar Nadia.
"Hahaha, trik bagus tuh kayaknya" timpal Alya.
"Pesen dulu sono, mumpung masih sepi, ntar kalau udah bel rame loh" saran Sasha yang tengah mengunyah permen karet.
Sienna lalu berdiri "Gue mau beli soto ah"
Kembali dengan semangkuk soto miliknya dan satu piring siomay pesanan Alya, Sienna lalu duduk, menuangkan beberapa tetes cuka untuk sotonya.
"Biteullyeobeorin love & hate
Areumdawossdeon gieokdeul
Hayahge muldeuryeojyeo
Jogeumssik baraeeoga""Maeil deo gipeojyeo calm down
Sangcheoga doeneun malgwa
Geomge tabeorin maeum Where is love?
Yeah yeah yeah yeah""Gansbjsbwnjsbjwjanb
Habwhajwjwjsjka
Jannsbsjjwnannsnw habjwha compassion"Sienna terus menyanyi sembari menuangkan cuka ke mangkuknya.
"Lu nyanyi atau apa sih? Gak jelas banget? Waras kan? Atau lagi kumat?" Nadia greget sendiri dengan Sienna yang terus saja menyanyi dengan lirik ngawur.
Sienna menyengir "Ehehe, lanjutannya gue bingung anjir, itu pacar gue ngerapp nya cepet banget busyet, bisa kesleo ini lidah" cerocos Sienna.
"Halu terooss" sindir Alya.
"Iri bilang sahabat" sahut Sienna.
"Njir, lo kasih cuka segitu banyaknya nggak keasinan?" Tanya Sasha.
Nadia menghela nafas "Keasaman bego" ralat Nadia.
Sienna terus menuangkan cuka "Gue suka asem, cuka segini mah gak kerasa"
Kriiingg kringgg
"Untung udah beli, males desek desekan gue mah" ucap Sienna menutup botol cukanya lalu meletakkan ke tempat semula.
"Hiyaa!! Kalian bolos ya? Apaan, bilang ke kamar mandi belok ke kantin." Deno muncul mengejutkan mereka bertiga yang asyik menikmati makanan masing-masing.
Nadia tersedak soto pedas miliknya, matanya sedikit berair, ia meraih air mineral miliknya lalu meneguknya untuk meredakan tenggorokannya yang terasa panas.
Plak
"Kaget anjir, ngapain kalian ke sini?!" Nadia menampar lengan Deno lalu menatapnya sinis.
Candra dan Leon duduk, mengambil permen karet milik Sasha yang tergeletak di meja, lalu mengambilnya.
"Lo juga! Ngapain ke sini, nggak sama PACAR baru lo itu?" Sindir Nadia menatap Renio yang tengah fokus dengan HP-nya.
"Ke sini ya mau makan dong, masa mau kencing?" Ceplos Deno santai, ia menghentikan salah satu siswa cupu yang lewat di sampingnya lalu dengan seenaknya menyuruhnya untuk memesankan makanan untuk dia.
"Meja lain kan masih ada, kenapa harus ke sini?" Sasha ikut berpihak pada Nadia.
"Ya terserah kita dong" bela Candra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat (Musuh/Cinta?) || END
Teen FictionTemen? Bukan, sahabat mungkin lebih tepat buat julukan dia. Iya dia, sahabat gue dari kecil. Sahabat yang selalu jagain gue, dia lebih dari sosok sahabat bagi gue, dan ketika gue mulai berani naruh perasaan sama dia, gue harus berani ambil resiko. ...