8🏁

666 76 3
                                    

.

.

.

.

"Gue mau lo jadi pacar gue"
Jaemin pikir itu yang ia mau, itu yang hatinya mau. Ya mungkin itu.

Ini adalah pertama kalinya Jaemin mengajak seseorang untuk berpacaran dengannya. Sungguh. Jadi ia tidak tau bagaimana berkata yang benar.

Cherin terdiam mencerna kata-kata Jaemin. Ia tidak salah dengar kan? Ia tidak tuli kan? Apa ia mimpi? Atau halu lagi?

"T-tunggu kak Jaemin barusan bilang apa?" Tanya Cherin. Ia harus memastikan.

"Ga ada pengulangan gue tau lo ga budeg" jawab Jaemin.

"Kok tiba-tiba?" Tanya Cherin lagi.

"Emang kenapa? Lo ga mau? Yaudah" Kata Jaemin sambil mencomot kue di hadapannya.

"Eh gue belom jawab apa-apa loh kak" enak saja. Orang Cherin belum bilang apa keputusannya kok.

"Terus? Jawaban lo apa?" Tanya Jaemin.

"Gue ga tau" Jawab Cherin.

Jaemin menatap Cherin datar.

"Kan gue bilang pas kak Jaemin keluar rumah sakit kenapa mintanya sekarang kak? Nanti deh gue jawab pas udah keluar rumah sakit" Lanjutnya.

"Lo mau gantungin gue nih ceritanya?" Jaemin menghadap sepenuhnya pada Cherin.

"E-enggak kak cuma gue bingung kalo tiba-tiba gini" jawab Cherin gugup.

"Terserah lo" final Jaemin.

.

Ini hari minggu, hari kedua Jaemin di rumah sakit juga masih di temani Cherin.
Cherin masih tidur karena ini baru jam 5 pagi. Sedangkan Jaemin sudah bangun.

Ia menatap Cherin yang tidur di atas sofa jauh di hadapannya. Ia tidak tega. Cherin tidur dengan berbantalkan tangannya dan tanpa selimut.

Jaemin turun dari ranjangnya masih dengan menarik tiang infus, ia juga mengambil selimutnya lalu mendekat ke arah Cherin untuk menyelimutinya.

"SURPRISEEE!!"

Jaemin kaget bahkan ia hampir jatuh menimpa Cherin yang juga kaget karena suara teriakan itu jika tidak menumpu tangannya pada sandaran sofa.

Tentu saja hal itu membuat mereka - ternyata seluruh anggota club- memandangi itu layaknya menonton drama.

"Aduh aduhh masih pagi" Sahut Doyoung.

"Ngegas lo Jaem" sahut Jaehyun.

"Maap ya tuan dan nyonya kami mengganggu acara kalian" sahut Haechan yang berteriak kencang tadi.

"Ekhem.." Chenle sengaja. Btw itu adiknya, enak saja.

Jaemin tersadar lalu langsung berdiri tegak. Cherin justru salah fokus. Ia melihat ke arah selang infus Jaemin yang terlihat sedikit berdarah. Mungkin karena bertumpu menggunakan tangan yang itu tadi.

ARENA I | Na Jaemin & NCT FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang