28🏁

394 48 4
                                    

.

.

.

.

Pada akhirnya malam itu, permainan tuduh menuduh dan bunuh membunuh dimenangkan oleh good side karena mereka berhasil menemukan warewolf terakhir, yaitu Jisung. Permainan itu cukup mengasikkan apalagi dibumbui canda tawa satu sama lain, saling menggoda satu dan lainnya apalagi saat Cherin terbunuh dan tentu saja Jaemin juga ikut mati karena mereka sudah di jodohkan oleh para cupid. Kemudian, masih ada keluh kesah Haechan yang tidak puas dengan hasilnya, dan masih banyak lagi tapi hari sudah semakin larut. Mereka terlalu asik bermain dan bercengkrama sehingga baru menyadari itu sudah sekitar pukul 3 dini hari.

"Guys tidur yuk, kasian ini udah pada ngantuk" ucap Jaehyun yang pundaknya sudah jadi sandaran nyaman Hyebin yang sudah lelap itu.

"Iya nih, Hyebin mah enak ada sandaran lah gua?" Haechan pun sudah mengantuk.

"Yaudah, yaudah yok pada bubar" Cherin bangkit berdiri lebih dahulu karena jujur saja sedari tadi ia juga sudah mengantuk tapi ia menahan diri agar tidak tertidur dan menyandar pada pundak orang di sampingnya.

"Hye! Bangunn ayok ke kamar" Ji Ah membangunkan Hyebin berniat untuk mengajaknya untuk berpindah ke kamar, tapi gadis itu malah memberikan raut wajah kesal karena di bangunkan padahal sedang nyenyak-nyenyaknya.

"Ck!" Hyebin menepis tangan Ji Ah yang sedang menggoyangkan pundaknya.

"Babe.. bangun dulu. Pindah ke kamar gih masa kita gini modelnya sampe pagi" Jaehyun perlahan mencoba membangunkan Hyebin agar ia tidak kena marah.

"Hmm.." berhasil. Hyebin bangun lalu berjalan dengan sempoyongan karena mengantuk masuk kedalam tempat mereka.

Begitu sampai didalam, semuanya masuk ke kamar masing-masing dan saling mengucapkan kalimat 'good night' satu sama lain oleh Jaehyun dan Doyoung kepada Hyebin dan Ji Ah. Yang jomblo langsung masuk aja terus bobok gausah ngiri ntar sakit hati kayak Haechan.

.

Padahal Cherin sudah merasa kantuk sejak bermain tadi tapi kenapa sekarang dirinya malah tidak bisa menutup mata? Ia hanya membolak-balikkan tubuhnya mencari posisi nyaman berharap ia bisa tidur. Ada apa dengan dirinya hah? Apa tidak capek dierjalanan tadi? Atau lelah? Tolonglah ia mau tidur.

Percuma. Sudah lewat 15 menit ia terus menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang melayang-layang. Segala sesuatu secara random tiba-tiba muncul dikepala gadis itu. Ia terpikir tentang cerita perjalanan kehidupannya yang singkat sampai pada hari itu, ia berpikir tentang apa yang sedang ayah dan ibunya lakukan sekarang? Apa mereka tidur?, kemudian ia berpikir beruntungnya ia memiliki seorang kakak seperti Chenle meskipun mereka sering cekcok bahkan adu tendangan jika sedang perang, lalu ia bertanya-tanya kenapa ia sampai bisa bersahabat baik dengan kedua gadis yang sedang terlelap disisi kanannya, kemudian kepingan peristiwa dirinya dari pertama kali melihat Jaemin hingga berakhir seperti sekarang juga terlintas begitu saja tanpa diminta.

Ia semakin tidak bisa tidur.

"Apa gue ngitung domba aja? Ampuh ga sih? Di kartun yang gue liat sih ampuh. Coba dulu deh" monolognya sangat pelan takut membangunkan Ji Ah dan Hyebin.

ARENA I | Na Jaemin & NCT FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang