42 | KEHANGATAN YANG KEMBALI

9.2K 556 318
                                    

Jangan lupa Vote, Share, Spam komen, Follow wattpad author. ++ [Follow Instagram] kalian bakalan jadi Real Readers 🕊️----

Cerita berdasarkan fiksi remaja, cerita ditulis real atas imajinasiku sendiri. Tanpa inspirasi, tanpa liat cerita orang lain. sorry, if the story is less interesting. 🌵----

---oo00oo---

---oo00oo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"Gue ngerasa hari ini lo agak aneh, kayak menutupi suatu hal. Terlihat dari tatapan mata lo yang seolah gelisah, takut, dan bingung. Sebenernya ada apa?" --- Abara Aksar Alexander.

"Bingung. Itulah satu kata yang menunjukan perasaan gue saat ini. Disatu sisi gue gak mau mengorbankan orang lain, disisi lain gue gak mau orang yang paling berharga dalam hidup gue celaka!" --- Alea Clarissa Adiana.

H A P P Y. R E A D I N G

      Waktu begitu cepat, sore hari adalah hal yang sial untuk Alea hari ini. Kini Alea berada ditaman belakang sekolah, ia terus merenung memikirkan tugas Alfin lagi dan lagi.

Saat bel berbunyi nanti, adalah bel terakhir ya semua murid diperbolehkan pulang.

"Huh, kenapa disaat hidup gue tentram. Ada aja hambatan hubungan gue sama Bara." gumam Alea menunduk. Pikirannya lelah terus berpikir.

Alea tidak ikut pelajaran dijam terakhir, saat pelajaran pun ia tak pernah konsen.

Tiba, Alea melihat dua kaki yang berada didepannya. Ia mendongak menatap sang pemilik tak lain ialah Bara.

Bara duduk disamping Alea, "Kenapa gak masuk kelas?" Tanya Bara khawatir.

Alea menoleh, "Gak mood." jawab singkat kembali menunduk.

Hal itu membuat Bara diam, ada apa dengan kekasihnya ini? Bara mengusap kepala Alea dengan lembut.

"Ada masalah? Coba cerita." ujar Bara dengan lembut.

Alea menggeleng, "Nggak papa." jawab Alea singkat. Tiba ponsel disaku rok Alea berdering. Alea menatap nomor kontak itu 'Alfin.'

"Aku angkat dulu." ujar Alea membuat Bara mengangguk sebagai jawaban. Alea agak jauh agar Bara tak mendengar.

"Hem." deheman Alea yang tak ingin bertele-tele.

"Sisa waktu lo satu jam lagi,"

"Hem." ujar Alea dengan malas.

"Bawa Bara ke markas sendiri. Jangan berani-berani nolak perintah gue. Kalo lo berhasil buat Bara kesini, gue jamin ini tugas terakhir lo yang gue suruh."

GANGSTER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang