GANGSTER [ON GOING]

40 | TANDING BASKET

Jangan lupa Vote, Share, Spam komen, Follow wattpad author. ++ [Follow Instagram] kalian bakalan jadi Real Readers 🕊️----

Cerita berdasarkan fiksi remaja, cerita ditulis real atas imajinasiku sendiri. Tanpa inspirasi, tanpa liat cerita orang lain. sorry, if the story is less interesting. 🌵----

---oo00oo---

••••

“Jadilah pribadi yang menantang masa depan, bukan pengecut yang aman di zona nyaman” --- Bara

“Lo bilang kita sahabatan? Emang ada sahabat yang ninggalin gue pas susah, ngomongin gue dibelakang, yang mau enaknya doang, yang mendekat kalo gue berbakat. We do not friend, i Just know you!“ --- Alea Clarissa.

☆

H A P P Y. R E A D I N G

         Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, hari dimana sma Jupiter akan mengikuti lomba olahraga basket antar sekolah. Kini semua murid sudah bersorak ria dihalaman sekolah.

“Cepet banget ya, perasaan baru minggu-minggu ini kita latihan. Sekarang udah lomba aja lagi.“ Ujar Amanda yang sudah memakai baju basket bewarna merah, dengan nomor punggung 19

“Kalian harus semangat,“ Ujar Loli yang kini memakai seragam Cheerleader.

“Kayaknya lawan kita bakalan sulit deh,“ Gumam Lily.

Alea berdecak, “Menang dengan cara licik apa yang harus mereka banggain.“ Ujar Alea membuat semuanya bingung tapi Alea hanya mengangkat bahu acuh.

Alea menggunakan seragam basket bewarna merah, tak lupa baju hitam polos sebagai pakaian dalam. Nomor punggung 23 tak lupa dengan nama sma Jupiter didepan, dan nama pemilik baju dibelakang.

Kini Alea dkk tengah ngumpul disisi barat, berbeda dengan Bara dkk yang berkumpul disisi Timur. Banyak siswi yang memberi semangat pada Bara dkk.

“Bara semangat ya, aku yakin kamu menang.“ Ujar salah satu dari keringan siswi.

“Samuel aku yakin kamu menang!“

“Bara aku minta foto dong,“

“Kenapa kalian ganteng banget si?“

Begitulah ocehan semua siswi yang mengerubungi Bara dkk. Namun, mata Bara masih menatap Alea yang berstatus kekasihnya. Melihat Alea yang tengah berbincang dengan temannya. Alea begitu cantik hari ini dengan rambut diikat menjadi satu, tak ada sedikitpun polesan make-up dimukanya.

“Lo urus mereka semua, gue muak.“ Ujar Bara pada teman-temannya dan pergi menuju kearah Alea.

Semua siswi berteriak histeris mencoba mengejar Bara. Namun teman-temannya menghalanginya.