Yila berlari menuju sumur. Ia mulai cemas, sebenarnya apa lagi yang akan terjadi?
Mayat seorang perempuan tergeletak begitu mengenaskan tepat di samping sumur. Wajahnya dipenuhi bekas sayat pisau, begitu malang nasib perempuan yang bahkan sama sekali Yilya ketahui. Saat Yilya berjalan mendekat, munculah roh dari dalam jasad perempuan malang itu.
"Tidak ada kematian tanpa sebab," ujar roh perempuan malang itu seraya memaksakan senyum.
Kyna memeluk kedua kaki Yilya dengan sangat erat, ia terlihat sangat takut dengan kejadian mengerikan yang dilihat dengan kedua bola matanya.
"Kyna, Sayang. Kamu tutup mata sekarang, Nak!" seru Yilya, ia sangat merasa khawatir dengan putri kecilnya.
"Takut, Bunda ... Kyna mau ke rumah kiki." Perkataan Kyna membuat Yilya berpikir sejenak.
Yilya mengangguk cepat, ia berpikiran untuk memanggil Ki Barjo yang baru saja meninggalkan rumahnya. Seketika, Yilya menyuruh Kyna untuk berlari cepat meninggalkan ruangan penuh misteri ini.
"Kyna, tolong panggil Ki Barjo sekarang. Kyna lari dari sini, Nak ...." Yila berusaha menyuruh Kyna dengan perlahan.
"Kyna takut, Bunda ... tante itu berdarah! Kyna kasihan liatnya."
"Ayo, Sayang! Kyna panggil Kiki sekarang. Sebentar saja, Nak. Bunda yakin kalau Kyna itu anak yang pemberani."
Air mata Kyna mengalir begitu saja, jemarinya bergetar hebat. Yilya sangat mengetahui jika putri kecilnya sangat ketakukan melihat kejadian mengerikan ini. Namun, jika Kyna masih berdiri bersamanya, besar kemungkinan ia akan mengetahui kejadian buruk lainnya. Maka dari itu, biarlah Kyna pergi untuk memanggil Ki Barjo. Toh, Ki Barjo pun pasti akan membantunya. Hingga akhirnya, Kyna berlari cepat menuju rumah Ki Barjo seraya meneteskan air mata.
Setelah kepergian Kyna, roh tersebut berusaha merasuki Yilya, tetapi tidak dapat mudah untuk roh tersebut masuk ke dalamnya. Hal itu membuatnya kesal dan terlihat bodoh. Yilya yang merasa bingung hanya terdiam ketika roh tersebut berputar-putar mengelilingi tubuhnya, kedua bola matanya terus menatap bagian tubuh jasad yang ada dihadapannya seraya memikirkan kejadian apa yang sebenarnya terjadi?
Bagaimana mungkin jasad tersebut muncul dari dalam sumur? Terutama, ketika Yila melihat beberapa bagian tubuh yang hancur, Yilya mulai menebak jika mungkin saja jasad tersebut kehilangan nyawa akibat mutilasi dari seseorang yang tidak diketahui. Namun, mengapa tiba-tiba kemunculan mayat tersebut dari dalam sumur?
Mungkinkah penyebab kematian mayat perempuan malang itu ada sangkut pautnya dengan sumur?
"Perempuan bodoh! Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya roh tersebut sembari menatap tajam Yilya yang masih terdiam.
"Kenapa aku bisa mendengar suaranya?" Batin Yilya merasa heran.
"Jawab, bodoh!"
Yilya memutar bola mata malas sembari berkacak pinggang agar terlihat lebih menantang. Yilya merasa sedikit kesal, baru beberapa hari dirinya menempati rumah ini, tetapi banyak kejadian aneh dan hal mistis yang membuat kehidupannya terganggu.
"Aku sangat merasa iba dengan keadaan jasad kamu yang terlihat sangat mengenaskan." Perkataan Yilya mampu membuat roh tersebut menggila.
Hampir saja ia mencekik leher Yilya, tetapi gerakan lincah dari tubuh Yilya mampu untuk menyelamatlan dirinya.
"Yang seharusnya merasa iba itu kamu, bodoh! Akan kupastikan jika kehidupanmu tidak tenang karena suami—"
"Hentikan!" seru Ki Barjo dengan cepat ketika ia baru saja datang bersama dengan Kyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mayat Dalam Sumur (TERBIT)
Mystery / Thriller"Kematian akan selalu mengintai keluarga kecilmu. Jangan sampai kau biarkan Kyna mati dalam keadaan yang mengenaskan!"