Red

1.1K 148 15
                                    

"Kak Chanyeol."

Chanyeol menoleh, menemukan gadis yang beberapa bulan ini terus mengganggunya. Mengikutinya setiap kali ia berhasil menemukan dirinya. Katanya, si gadis menyukainya, padahal semua tahu, Chanyeol sudah ada yang punya.

"Kak Chanyeol ih, aku panggil dari tadi kok nggak berhenti, nggak denger ya? "

Yang hanya Chanyeol pandangi dengan wajah datar. Belum berniat menjawab.

"Nih, aku bawain bekal. Aku sendiri yang masak loh, dimakan ya? " seraya menyodorkan kotak makan berwarna pink dengan gambar pisang di atasnya.

"Kak Chanyeol ganteng banget hari ini, habis potong rambut ya?" Chanyeol setia dalam diam, hanya memandang si gadis yang terus berbicara padanya. Gadis itu tetap tersenyum walaupun kotak bekalnya belum Chanyeol terima.

"Kak Chanyeol? Kok diem aja? Nggak diambil nih bekalnya?"

Yang Chanyeol abaikan, dia malah balik bertanya, "lo nggak capek?"

"Capek kak, kakak jalannya cepet banget, aku jadi harus lari biar bisa nyusul kakak, soalnya kakak nggak mau berhenti, padahal aku tau kakak cuma pura-pura nggak denger kan? " jawab gadis itu panjang lebar.

"Terus kenapa masih kekeh? Berapa kali gue udah bilang ke lo, kalo gue ngga bisa nerima Cinta lo." Ketus Chanyeol.

"Aku suka kak Chanyeol, makanya aku mau berusaha."

"Sia-sia, gue tetep nggak bisa!"

"Kenapa? Oh, karena Mita ya?"

Chanyeol menghela napas, kenapa gadis ini sangat keras kepala? Untuk menolaknya, Chanyeol sudah lakukan berbagai cara, tapi ia tetap saja kekeh dalam usahanya mendekati Chanyeol. Padahal ia sendiri sudah tahu alasannya, Mita.

Ya, Mita. Gadis lain yang sedari tadi menjadi pemerhati, yang kini tersenyum puas melihat kembali penolakan yang Chanyeol berikan pada perempuan sialan yang membuat moodnya buruk akhir-akhir ini. Ah, Chanyeol memang miliknya, hanya milik Mita.

"Kalo udah tau, ngapain nanya?" Mita memutuskan mendekat, sudah cukup ia menonton sedari tadi.

"Nenek lampir, nongol aja deh, heran," desisan tak suka keluar dari perempuan pemberi bekal.

"Eh, Baekhyun, nggak tau malu banget sih lo jadi cewek. Jelas-jelas udah ditolak, masih aja ngotot buat ngerebut milik orang"

Baekhyun Pelangi Antaniza namanya, perempuan yang selalu ingin merebut apa yang menjadi miliknya. Itu yang Mita ketahui dari name tag yang Baekhyun kenakan.

"Kak Chanyeol bukan milik siapa-siapa!"

Sebab Baekhyun menginginkannya.

"Kak Chanyeol itu milik gue!" Mita kesal maksimal. Ingin Mita jejalkan bekal yang Baekhyun pegang pada mulut Baekhyun sendiri, soalnya perempuan itu terlalu bebal.

Yang ada Baekhyun tertawa, terbahak. Seakan apa yang Mita katakan sangat lucu dan harus ditertawai. Yang Baekhyun katakan, "Mita lo lucu"

"Cukup."

Chanyeol menginterupsi pembicaraan keduanya, ia mengambil bekal yang sempat Baekhyun tawarkan.

"Makasih. Nanti gue makan bareng Mita bekalnya." Lalu pergi meninggalkan Baekhyun setelah menarik tangan Mita agar mengikutinya.

Baekhyun pandangi kepergian keduanya, hatinya merasa tak senang atas apa yang Chanyeol katakan barusan. Ia susah payah membuatkan bekal itu untuk Chanyeol, namun dengan tak berperasaan Chanyeol berkata akan membagi pada Mita yang sungguh Baekhyun tak suka. Tapi tak apa, selama Baekhyun tahu faktanya, dia tidak akan diam saja.

Warna Untuk Pelangi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang