Navy

711 119 10
                                    

Ketahuilah, di dunia ini nggak ada yang benar-benar sempurna. Yang miskin belum tentu tidak bahagia. Begitu pun yang kaya, belum tentu di hidupnya tidak ada masalah.

Seperti halnya hidup Baekhyun di mata orang-orang. Bagi sebagian dari mereka, tentu merasa iri dengan apa yang Baekhyun punya. Baekhyun punya wajah yang cantik,  harta pun tak diragukan lagi jumlahnya, beuh, pasti makmur sekali hidupnya. Begitu anggapan mereka, orang-orang yang nggak tahu, bahwa hidup menjadi Baekhyun adalah beban tersendiri.

Keluarga pecah belah. Punya mama yang gila. Bagi keluarga seperti mereka, kasus mama tentu harus di tutup rapat dari khalayak manusia.

Baekhyun yang terlihat ceria, nyatanya menyimpan luka. Baekhyun yang tinggal di rumah layaknya istana, ternyata hanya wujud lain dari neraka saja. Baekhyun punya orang tua luar biasa. Ya, luar biasa, yang satu gila dan satunya lagi sudah seperti bukan manusia, adalah papa yang datang dan langsung menampar pipinya.

Baekhyun terhenyak. Kepalanya bahkan sampai menoleh ke samping. Papa datang tanpa pemberitahuan dan langsung mendaratkan tangan serta makian.

"Murahan! Siapa yang ngajarin kamu jadi jalang kayak gini?! Bisa-bisanya hamil sebelum menikah!"

Hati Baekhyun mencelos mendengarnya.

"Gugurin! Papa nggak mau punya cucu haram kayak gitu."

Ah, Mita pasti sudah mengadu--pikirnya.

Tadi, selepas drama yang ia buat di rumah Chanyeol, Baekhyun langsung pulang ke rumahnya, rumah mama. Baekhyun baru saja selesai makan, dia lapar, pagi juga nggak sarapan. Dia baru saja duduk dan akan mengecek ponsel, lalu papa datang, tanpa aba-aba langsung menerjang.

"Kenapa nggak ngabarin mau ke sini?" Baekhyun bertanya dengan wajah polosnya seolah sebelumnya nggak terjadi apa-apa.

"Jangan banyak tanya. Ayo ke dokter, gugurin anak haram itu!" Reno berusaha menarik tangan putrinya.

Yang Baekhyun sentak kasar tangan papanya. Menghujam manik kelam sang papa begitu tajam.

"Ini bukan anak haram," Karena memang anak itu nggak ada. "Aku bakal nikah sama kak Chanyeol secepatnya."

"Nggak bisa!! Apa kata orang-orang nanti?! Anak keluarga Anggapati hamil karena main nakal sama lelaki dan di haruskan menikah padahal masih belum lulus SMA? Mau taruh di mana nama baik keluarga?!"

Wah. Papanya kalau ngomong suka lupa berkaca.

Baekhyun tertawa. Terbahak. Dia sampai memegangi perutnya. Saking kerasnya dia tertawa, setetes air mata jatuh di pipinya.

Yang Baekhyun usap air mata itu sambil bicara, "Papa lucu, kalo ngomong suka lupa ngaca. Nggak inget? Selingkuhan sendiri juga anak SMA?"

Giliran Reno yang terhenyak. Diam mendengar setiap kalimat yang Baekhyun lantunkan.

"Papa berubah jadi makhluk menjijikan demi anak SMA. Selingkuh dari mama. Ngebunuh adik aku dan bikin mama jadi gila. Kalo aku bocorin itu ke media, mau di taruh di mana muka anda?!"

Tertohok. Baekhyun menegaskan seberapa brengseknya dia. Seakan berita kehamilan putrinya itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan perbuatannya.

"Papa terlalu buta sama cinta. Sampai apapun yang Mita omongin papa percaya gitu aja."

Diam. Reno setia dalam bungkam.

"Nanti, jangan pernah sebut anak aku anak haram karena papa nggak berhak untuk itu. Jangan coba-coba ngehalangin pernikahan aku sama kak Chanyeol kalo papa nggak mau jadi bahan bully-an orang-orang."

Selama ini, harapan akan kembalinya sebuah keluarga yang sudah rusak membuat Baekhyun diam saja atas luka-luka yang papa torehkan. Tapi, setelah melihat mama yang tak kunjung membaik, hati Baekhyun kembali teriris. Sekarang, dia akan lakukan apa yang ingin dilakukan. Dia akan egois demi dirinya mulai saat ini. Baekhyun akan lukis kembali warna-warna dalam hidupnya yang sudah Mita lenyapkan. Bahkan jika itu artinya harus melawan papa.

Chanyeol. Lelaki itu adalah warna pertama yang Baekhyun inginkan.

Chanyeol dan Baekhyun.

Warna untuk Pelangi.

Tidak akan dia biarkan siapapun menghalangi jalan bahagia yang akan ia rangkai, termasuk papa sekalipun. Nggak akan pernah dia biarkan lagi Mita merusak tatanan hidupnya.

"Aku bakal nikah sama kak Chanyeol dengan atau tanpa restu papa. Papa harus terima, kalo enggak, aku bocorin loh rahasia papa. Hati-hati. Aku nggak bakal nahan diri lagi."

Tangan Reno mengepal. Agaknya dia sedikit tersinggung dengan apa yang Baekhyun katakan.

"Jangan berani-berani papa nampar aku kayak tadi. Aku jadi kayak gini juga gara-gara papa. Sekarang papa boleh pulang daripada marah nggak jelas di sini."

Baekhyun bangkit dari duduknya. Melenggang menaiki tangga menuju kamar.  Tapi sebelum itu, dia berbalik, mengucap kalimat terakhir yang membuat Reno merasa sakit.

Katanya, "Oh, iya. Nanti kalo mau ke sini kabarin dulu. Mulai sekarang papa di larang masuk rumah ini tanpa seijin aku. Ya, udah, gih, pulang. Nanti datang pas acara nikah aku aja." lalu benar-benar pergi menaiki tangga.

Meninggalkan Reno dengan hati yang tercubit sakit. Inilah buah dari perbuatannya dulu. Putrinya sendiri telah mengusir dia dari rumah yang dulu dia tempati bersama sang istri.

Tbc.

Pendek guys. Lagi sakit tapi pengennya up. Jadi segini aja dulu. Maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote and comment, ya. Thanks ❤️

With love,
T.

Warna Untuk Pelangi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang