Blue

776 125 5
                                    

"Mama, kaos kaki adek mana?" teriak sorang bocah perempuan.

"Di lemari dek, udah mama taruh paling bawah." mama tak kalah berteriak.

Pagi yang sangat ribut. Semua bangun terlambat sehabis pesta semalam.

"Buku kakak nggak ada ma, mama taruh di mana?"

Mama sedang sibuk di dapur. Menyiapkan sarapan untuk keluarga sebelum anak-anak pergi sekolah dan papa bekerja.

"Cari pakai mata kak, jangan pakai bibir. Yang taruh bukunya juga kakak, bukan mama"

Anak-anak selalu seperti itu, membudayakan bertanya sebelum mencari . Kalau tidak begitu, terasa ada yang kurang.

Papa datang dari lantai atas, sudah berpakaian rapi tanpa dasi. Tentu saja, dasi itu, mama yang harus pasangkan.

Mama sudah selesai memasak, cukup nasi goreng dan telur ceplok untuk sarapan pagi ini. Yang mama terima dasi itu, tersenyum lalu pasangkan dasi di leher papa, setelahnya papa beri satu kecupan di bibir mama.

"Aku nggak liat, ya"

Mama melihat sang Putri pura-pura menutup mata. Papa hanya terkekeh, "cepat makan, nanti terlambat. Hari ini papa yang antar."

"Oke, sip. Jangan lupa uang jajan dilebihkan" kalau ini kakak.

Meraka lantas sarapan bersama, canda tawa membuat riang suasana.

Ting Tong!

Tersentak. Baekhyun tersadar dari lamunan, bel yang ditekan itu terdengar sampai di kenyataan.

Ting tong!

Baekhyun menoleh, ternyata memang ada yang menekan bel rumahnya.

Dengan pelan Baekhyun menuju pintu, membuka tanpa mau repot cek terlebih dulu siapa yang datang.

Baekhyun mengernyit, untuk apa orang ini datang ke rumahnya?

"Sean?"

"Ayo makan malam bareng" Sean berkata datar.

Baekhyun menghela napas, namun tetap dia persilahkan, "Masuk aja"

Sean melihat sekeliling, rumah itu nampak sangat sunyi. Baekhyun pasti merasa kesepian, itu sebabnya Sean datang.

"Aku bawa ayam kesukaan kamu, makan itu aja, nggak bosen makan nasi goreng terus? "

"Lagi pengin aja" jawab Baekhyun tak minat.

"Pengin juga nggak bakal setiap hari"

"Cerewet, pergi aja sana! "

Malam ini Baekhyun hanya ingin sendiri. Ia sedang kesal dengan kejadian tadi siang di sekolah. Melihat Mita yang memeluk Chanyeol sebegitu erat membuatnya ingin menarik rambut Mita hingga kepalanya terlepas. Sean yang datang mengganggu jadi kena imbas.

"Aku pergi sehabis kamu makan" dan Sean tetap keras kepala.

"Kalo gitu, jangan banyak omong! "

Sean sajikan makanan di meja, sudah ia keluarkan ayam yang tadi sempat ia beli sewaktu ke sini.

Mereka makan dengan hening, hanya ada suara dentingan antara sendok dan piring.

Lama seperti itu, hingga Baekhyun teringat akan sesuatu. Ia tatap muka Sean yang ada di depannya.

"Kenapa?" Sean bertanya tanpa perlu repot menoleh.

"Luhan suka sama kamu" Baekhyun langsung berbicara pada intinya.

Warna Untuk Pelangi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang