Yellow

810 126 18
                                    

Orang-orang bilang, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Maka dari itu, di sinilah Baekhyun berdiri menunggu apa yang dia usahakan untuk dapat ia miliki.

Terlihat Chanyeol berjalan ke arahnya. Dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku. Rautnya tak pernah berubah, selalu saja datar. Baekhyun senang, Chanyeol mau datang menemuinya setelah sedikit diancam lewat pesan yang ia kirim barusan.

"Jadi kak Chanyeol takut ya kalo aku buat keributan di kelasnya kakak?"

"Cepet bilang apa yang mau lo omongin, gue nggak punya banyak waktu."

"Kenapa? Takut sama Mita ya?" tanya Baekhyun dengan raut jenaka, "Tenang aja kak, udah aku urus. Mita ngga bakal bisa dateng." Lanjutnya kemudian.

"Terus, mau lo apa?"

"Mau berduaan. Bisa? "

Chanyeol menghela napas. Harus sesabar apa lagi dia menghadapi adik kelasnya ini. Semakin dilarang, dia semakin gencar menyerang.

"Apa yang lo bawa?" melihat Baekhyun menyembunyikan satu tangannya di belakang punggung. Ia yakin anak itu membawa sesuatu untuknya. Dan benar saja,

"Oh, ini. Untuk kak Chanyeol" seraya menyodorkannya pada Chanyeol.

Setangkai mawar berduri.

***

Luhan dan Diyo sedang kesusahan menjalankan permintaan temannya. Ditugaskan untuk mengawasi Mita di jam pelajaran bukanlah hal mudah. Mereka juga harus bersembunyi agar tidak ketahuan sedang membolos pelajaran.

"Anjir, ngapain lo berdua di situ?" tanya seseorang yang terkejut melihat keduanya.

Tak kalah terkejut. Diyo dan Luhan sampai terlonjak di posisinya. Mereka sedang bersembunyi di dalam ruang penyimpanan meja tak terpakai yang kebelutan dekat dengan keberadaan kelas Mita. Lalu seseorang tiba-tiba berteriak membuat mereka terkejut bukan main.

"Apaan sih lo, ngagetin aja," protes Luhan pada lelaki yang sempat ia tarik masuk ke ruangan itu.

"Lo berdua yang apa-apaan. Ngapain lo berdua di sini? Gue kira penunggu tempat ini tau nggak." Kai tak kalah nyolot. Ia baru datang dari belakang sekolah, hendak lewat ruang penyimpanan dan tiba-tiba dikejutkan oleh sosok kepala yang menempel di jendela. Setakut itu dia dengan hal-hal berbau mistis, hingga lupa, hantu mana yang akan berkeliaran di hari yang sangat cerah.

"Enak aja, lo aja yang penakut. Udah pergi sana, lo di sini ngebuat suasana makin gelap aja." Ejek Diyo.

"Si manis, mulutnya minta dicium ya?"

"Beracun nggak tuh mulut lo?"

"Lo kira gue uler, yang liurnya beracun," Kai heran, perempuan di depannya sangat manis, tapi kenapa omongannya pedas sekali?"Jadi, ngapain lo berdua di sini?" tanyanya lagi.

"Bukan urusan lo, pergi sana. Rajin banget ya lo, jam segini baru dateng ke sekolah." cerca Diyonita.

Karena asik bertengkar, mereka tersentak saat mendengar suara Luhan "Anjir, Mita keluar!"

Lalu Luhan berlari keluar, disusul dengan Diyo yang mengikuti. Meninggalkan Kai sendiri yang kebingungan di tempatnya.
Apa? Ada apa? Kenapa dengan Mita? bertanya-tanya sampai lupa ia sedang berada di ruangan yang sempat ia takuti sendirian.

***

Mita berjalan menuju tempat tujuannya sambil menggerutu. Melangkah dengan berapi-api karena sangat kesal. Baru saja dia mendapat kabar kalau miliknya kembali dirayu oleh si perempuan sialan.

"Awas aja, lo bakal tau akibatnya," ocehnya.

"Mita!"

Mita berhenti, napasnya masih tak beraturan karena berjalan terlalu cepat ditambah dengan kekesalan yang memuncak. Mita berbalik, menemukan dua perempuan yang juga tak kalah ngos-ngosan darinya.

"Kata Pak Agus, lo disuruh menghadap dia di Kantor." Itu Luhan yang bicara, memilih menggunakan hal yang sama dengan apa yang Baekhyun lakukan pada mereka.

Mita mengernyit, merasa tak melakukan kesalahan hingga harus menghadap pak Agus.

"Gue? Kenapa?" Tanya Mita.

"Nggak tau, gue cuma disuruh ngasi tau lo. Udah ya, kita pergi."
Lalu mereka menjauh, berharap Mita akan percaya. Jadi mereka punya waktu untuk memberi tahu Baekhyun untuk pergi dari sana.

Dan benar saja, Mita merubah arah tujuannya. Berjalan menjauh dari tempat di mana Chanyeol dan Baekhyun berada.

Mereka lantas berlari, berusaha secepatnya sampai pada sang teman. Tidak ingin Mita kembali lebih dulu karena tahu sudah dibohongi.

Dan untung saja mereka yang tiba lebih dulu. Kalau saja Mita, pasti sudah terjadi kegemparan. Bagaimana tidak, mereka saja sampai terdiam melihat pemandangan mengejutkan di depan mereka.

Di sana, di sebelah gudang sekolah. Nampak Chanyeol dan Baekhyun yang sedang berciuman.

Tbc.

With love,
TEN

Hai, up lagi nih. Jangan lupa like and comment ya. Thanks❤️

Warna Untuk Pelangi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang