Gray

737 126 8
                                    

Seperti lagu yang Luhan ciptakan.

Pelangi-pelangi alangkah indahmu.

Baekhyun gadis yang sangat cantik. Ia menarik. Belum lagi senyum manis yang bisa buat orang-orang tertarik.

Merah, kuning, hijau.. Di langit kelabu.

Terlalu cantik. Hidup Baekhyun di mata orang-orang sungguh sempurna. Sampai tak sadar ada borok di sana. Sekali lagi, Luhan menegaskan seberapa kelabu langitnya, sampai warna yang dia punya blur seluruhnya. Dimana langit itu, adalah gambaran hidupnya.

Pelukis mu agung, siapa gerangan?

Mama dan papa. Orang yang menghadirkan dia di dunia. Lalu ada Mita, iblis berwujud manusia.

Di mata Baekhyun, Mita sungguh nista. Penyebab mama gila dan adiknya tiada. Ditambah alasan mengapa Chanyeol tak bisa dampingi dirinya.

Pelangi-pelangi.. Anak tak normal.

Memang. Baekhyun sadar bahwa dia ini tak normal. Tak ada orang normal yang akan melemparkan gelas kaca pada papanya dari lantai dua rumahnya. Tapi bagi Baekhyun, itu adalah hal paling normal yang harus ia lakukan pada manusia seperti papa dan Mita.

"Baekhyun!" bentakan papa terdengar. Yang hanya Baekhyun balas dengan sunggingan di bibir.

Baekhyun senang waktu terima kabar papa akan pulang. Sangat senang, sampai-sampai hatinya meradang.

Itu sebabnya, Baekhyun membuat pesta yang sangat spesial untuk papa. Untuk menyambut papa. Dia ingin menunjukan bahwa : Ini loh, ajaran papa!

Baekhyun menjadi pusat perhatian papa dan teman-temannya yang setengah sadar. Tapi Baekhyun abaikan saat Mita berlari dan mencoba menerobos masuk ke dalam kamarnya.

"Buka pintunya!" Bentak Mita.

"Buat apa?" Baekhyun bertanya dengan sebelah alis yang naik.

"Gue bilang buka, buka!" teriak Mita tak sabaran.

Baekhyun terkekeh. Tak lantas membuka pintu. Ia malah bersedekap dada dan menyender pada daun pintu kamarnya.

"Kak Chanyeol ada di dalam." Baekhyun berkata.

"Gue tau. Makanya cepetan buka!"

"Dia lagi istirahat. Kita habis ngelakuin apa yang pernah lo sama papa lakuin di sana." Senyum manis terulas di wajah Baekhyun setelah ia bicara.

Maka hilang sudah kesabaran Mita. Ia dorong Baekhyun hingga terjerembab. Manarik kuat helai rambutnya hingga ada yang rontok di tangan. Baekhyun hanya diam tak melawan, walau hati ingin mematahkan tangan Mita yang jahanam.

"Brengsek! Berani-beraninya lo sentuh milik gue. Murahan!" Serapah sudah tak bisa Mita tahan.

"Cari yang lain, anjing. Jangan kak Chanyeol. Jangan cowok yang gue suka!" Mita masih mengumpat, dengan tangan yang setia mencengkram rambut Baekhyun.

Semakin rambut itu Mita tarik, semakin lebar senyum yang Baekhyun beri.

Baekhyun menoleh pada papa yang ada di belakang Mita. Menatap sang papa seolah berkata : Inilah dia, Mita. Perempuan yang papa pilih dibanding Mama.

Ya, Mita. Perempuan yang cantiknya paripurna, tapi memilih menjadi penghancur sebuah keluarga.

Tbc.

Pendek ya guys? Gapapa dulu, ya. Inget Votement nya ya guys❤️

With love,
T.

Warna Untuk Pelangi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang