Black

745 121 14
                                    

Sudah tiga puluh menit Baekhyun berdiri di depan sebuah pintu yang tertutup rapat. Menikmati pedih yang datang merambati hati, namun wajahnya tak mengeluarkan ekspresi berarti.

Setelah dirasa cukup, Baekhyun lantas membuka pintu itu setelah sebelumnya membuka kuncinya. Di sana, terlihat seorang wanita yang masih saja ayu rupanya. Alia, mamanya.

Baekhyun mendekat dengan langkah yang ia buat setenang mungkin. Tidak ingin mengganggu mama yang sedang bernyanyi. Bagi Baekhyun, nggak ada suara yang lebih merdu dari suara mama.

Saat nyanyian itu sudah selesai, barulah Baekhyun tepuk bahu mamanya, "Ma, Baekhyun datang."

Mama menoleh, melihat Baekhyun yang berdiri di sampingnya.

"Kamu ke mana aja? Kok pulangnya sore banget?"

Tapi ini masih pagi.

"Iya, tadi jalan dulu sama Kak Chanyeol."

Dua hari berlalu dari kejadian saat papa pulang. Pagi ini Baekhyun menyempatkan diri menengok mama di tempatnya dirawat, rumah sakit jiwa. Dari apa yang dikatakan perawat yang berjaga, ternyata kemarin papanya datang juga.

Baekhyun menaruh barang bawaannya di atas meja yang tersedia. Lalu menghampiri mama yang sedang duduk di sofa panjang dekat jendela. Baekhyun merebahkan diri, menaruh kepala di pangkuan mama.

"Kangen, ma." Baekhyun berkata lagi.

"Aih... baru juga ketemu tadi pagi." seraya mengusap surai putrinya. Halus. Rambut putrinya sangat halus menurut Alia.

"Tapi udah kangen aja, lagi," Baekhyun mengadu, "Hari ini aku capek banget, ma."

"Aduh, kasian anak mama. Lagi ada masalah? Cerita sama mama."

Banyak.

Sangat banyak.

"Enggak, kok. Aku cuma emang lagi capek aja. Tadi di sekolah banyak banget tugasnya. Ada ulangan matematika juga, susah."

"Makanya yang rajin belajarnya. Kamu pacaran aja kerjaannya sekarang." Alia nasehati putrinya.

"Udah rajin kok, ma. Sama kak Chanyeol juga sering belajar kan. Kita mah pacarannya sehat, ma."

Mereka masih mengobrol. Kegiatan yang mereka lakukan adalah hal yang paling disukai anak dan ibu kebanyakan. Tapi sayang, obrolan yang mereka suarakan seolah sedang hidup di masa lalu.

Alia tersenyum. Memang benar, putrinya punya pacar yang baik. Pacaran juga masih batas wajar. Putrinya ini rajin belajar, beda dengan Sean yang sukanya main di luar.

"Ma, liburan bertiga yuk?" lagi, Baekhyun bertanya.

"Kok bertiga?"

"Iya bertiga. Aku, mama sama kak Chanyeol."

Soalnya dulu Sean pilih hidup bareng papa.

"Ke mana emang?"

"Ke mana aja yang penting tenang",

Tapi nggak setenang saat mama nggak ada di rumah.

Mata Baekhyun mulai berkaca. Tidak kuat menahan pedih yang datang menyapa.

Mama Alia terkekeh, tanpa tahu sang putri menahan kuat jatuhnya air mata. Hei, mamanya gila, dan itu karena papanya ada main sama perempuan yang seusia dirinya, teman putranya juga. Jadi, anak mana yang nggak bakal terluka?

"Kamu ada-ada aja. Nanti papa sama Sean pulang ke rumah terus kita nggak ada, marah mereka."

Tapi mereka udah punya rumah yang lain.

Baekhyun melirih... "Mama.."

"Ehm?", Alia mengernyit. Baekhyun terlihat sangat tertekan. Raut wajahnya nampak sedang menahan kesakitan. Apa seberat itu hari yang Baekhyun lalui?

"Kamu mau makan dulu?", barangkali Baekhyun lapar. Itu yang mama Alia pikirkan, tapi yang ada Baekhyun malah terisak.

"Loh, kenapa sayang? Mama jadi bingung, nih."

"Mama... "

"Iya, sayang. Kenapa?"

"Mama."

Hanya itu yang sanggup Baekhyun katakan.  Hatinya terasa ngilu. Ia tergugu pilu. Apa kiranya salah yang sudah Baekhyun lakukan? Hingga asa yang dia punya, Mita hancurkan.

Baekhyun sesenggukan. Dia berusaha memeluk mamanya, yang mana saat itu, kepala Baekhyun membentur perut mama Alia. Baekhyun menahan napasnya, ia menelan ludah yang terasa ada jarum di dalamnya. Baekhyun salah bergerak.

"Aduh, perut mama. Hati-hati dong, Bee. Adik kamu nanti keguncang."

Mama Alia berkata sambil mengusap perutnya. Rata. Dia tidak merasa ada yang menonjol di sana. Mama Alia mengernyit, padahal kandungannya sudah 7 bulan. Yang mana saat itu, ingatan seolah menghantam kepalanya. Mama Alia kembali histeris. Kepala Baekhyun yang ada di pangkuan sebelumnya sampai terhempas.

Mama Alia berteriak kesetanan. Melempar apa saja yang terlihat di depan mata.

Baekhyun  meraih mamanya, berusaha menenangkan. Tapi sekuat apapun ia memeluk, mama Alia jauh lebih kuat mendorong tubuhnya.

"Kembalikan!" Mama Alia berteriak, "Kembaliin anak aku!"

Hal yang membuat mama Alia jadi gila, adalah karena hilangnya calon anak ketiga. Adik Baekhyun, yang sudah Baekhyun tunggu kehadirannya, tapi saat lahir ke dunia, adiknya sudah tidak bernyawa. Mita mendorong mama dari tangga saat usia kandungannya 7 bulan. Dan lebih gilanya lagi, waktu itu papa membela Mita hingga tidak bisa Baekhyun jebloskan dalam tahanan.

Orang-orang berseragam putih datang setelah mendengar keributan. Mereka menenangkan dengan cairan yang disuntikkan. Mama Alia di buat hilang kesadaran.

"Apa yang terjadi?", salah satu dari mereka bertanya.

"Perut.... mama.."  susah payah. Baekhyun masih sesenggukan.

"Saya sudah bilang, usahakan untuk tidak menyentuh perut pasien. Karena itu pemicu utama yang bisa membuat pasien seperti tadi. Traumanya masih belum sembuh benar. Lain kali mohon lebih hati-hati."

Tapi tadi Baekhyun tidak sengaja. Ia hanya mau peluk mama.

Setelah selesai urusan. Perawat keluar dari kamar mama Alia, meninggalkan Baekhyun yang masih setia berdiri di samping ranjangnya.

Baekhyun pandangi lekat wajah sang mama. Hatinya terasa seperti di remas. Sakit.

Kenapa tak satu pun Mita sisakan untuk dirinya?

Keluarganya dibuat berantakan. Tidak puas hanya merebut papa dari mama, bahkan Chanyeol pun ingin dia ambil juga. Baekhyun janji, setelah ini ia akan balas semua yang sudah Mita lakukan. Kalau pun nggak bisa, Baekhyun harap Tuhan mau mengampuni satu saja kesalahannya. Seandainya setelah keluar dari sana, Baekhyun melakukan tindak pembunuhan.

Di lain tempat. Chanyeol sedang memohon di kaki ayahnya untuk sebuah pengampunan.

Tbc.

Selamat malam, guys. Jangan lupa Vote and Comment ya yang sempet baca. Sorry kalo ada typo. Thanks.❤️

With love,
T.


Warna Untuk Pelangi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang