Untuk Membuka Mata Seseorang
.....
Sienna mendekati pria itu. Dia berencana untuk mengejarnya kalau dia terus melarikan diri, tapi pria itu berdiri diam dengan punggungnya menghadap dirinya.
'Aku pasti sudah benar-benar gila.'
Kuhn meletakkan tangan di wajahnya dan menghela nafas. Setelah selesai Dian, dia melihat taman labirin dari jauh. Seharusnya dia mengabaikannya saja. Kenapa dia memikirkan Putri Mahkota? Kenapa dia memasuki taman labirinnya?
"Pertama-tama, aku ingin kamu memberitahukan namamu."
Dia mendengar suaranya dari belakangnya. Itu suara yang indah sampai seseorang tidak bisa melupakannya setelah mendengarnya. Nadanya tinggi, seperti anak laki-laki pra-remaja, tapi ada aura yang kuat dibaliknya.
Kuhn berbalik perlahan. Putri Mahkota Sienna berdiri beberapa langkah darinya. Kelihatannya dia baru kembali dari latihan berpedangnya karena dia mengenakan seragam latihan dan dilengkapi pedangnya. Dia melihat matanya yang dengan tajam menatapnya. Dia sangat cantik sampai membuat Kuhn merasa dia berada di tepi jurang.
"Nama."
Nama palsu...
"Nama aslimu."
"...Kuhn."
Sial.
"Itu saja?"
Kenapa dia tidak bisa memikirkan nama palsu? Toh sudah terlambat, jadi Kuhn menjawab dengan patuh.
"Anda bisa memanggil saya dengan Kuhn."
"Organisasi Prajurit Bayaran Kalligo."
Sienna mengungkit informasi yang dia dapatkan secara kebetulan. Diamnya pria itu mengatakan kalau dia benar.
'Gawat. Bagaimana aku bisa mengatasi ini?'
Dibalik muka datar Kuhn, kekacauan yang hebat sedang terjadi. Semua orang disekitarnya mengomelinya untuk selalu berhati-hati atas semua yang dia lakukan, tapi sekarang dia sudah membuat kekacauan. Kalau Putri Mahkota memutuskan untuk menggali lebih dalam hubungannya dengan Dian, itu pasti akan sangat merepotkan.
'Sebaiknya aku berhenti datang ke Istana untuk sementara. Aku juga harus menghentikan semua kontakku dengan Dian. Apa sebaiknya aku pergi dari ibukota juga?'
"Ucapanmu benar."
"...Apa maksud anda?"
"Mengenai ksatria yang mengimbangi kemampuan pedangku ketika berlatih."
Kuhn menatap kosong ke arah Putri Mahkota. Ketegangan yang dialaminya hilang akibat ucapan Putri Mahkota yang tak terduga.
"Apa kamu pengawal pribadi Putra Mahkota Dian?"
"Seperti yang anda tahu, saya bukan seorang ksatria?"
"Tidak ada aturan yang mengatakan hanya ksatria yang dapat menjadi pengawal pribadi."
'Ibu sangat membenci Putra Mahkota Dian.'
Sienna merasa Patricia tidak akan membiarkannya berakhir dengan sedikit umpatan jika itu mengenai Dian. Beliau juga akan mengintimidasinya secara nyata. Tidak peduli seberapa banyak Sienna mencoba untuk menyadarkan ibunya, Patricia bukanlah orang sebaik itu.
Kalau Putra Mahkota Dian merasa terancam di dalam Istana, dia tidak akan bisa mempercayai para ksatria juga. Itu bisa dimengerti bila dia ingin membawa orang lain untuk menjadi pelindungnya.
'Apa ini situasi yang menguntungkan untukku atau tidak?'
Kuhn mencoba mencari tahu apa yang Sienna pikirkan, tapi dia tidak bisa mengetahuinya hanya dari raut wajahnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Terbesar || Book 1 (END)
Historical Fiction~Novel terjemahan~ Terjemahan versi bahasa Indonesia ini murni dibuat untuk asupan semata dan non-komersil. Mohon jangan dishare atau re-upload yaa. THE*GREAT*WISH Bahasa asli : Korea Author : Covering The Sky 하늘가리기 Tahun : 2018 Penerbit asli : Fi...