Mimpi Sang Putri
.....
'...Sial.'
Kuhn memutar matanya.
Dia berhasil keluar dari labirin. Dia mengingat jalannya beberapa kali dia melewatinya.
Tetapi...
'Sebenarnya dimana ini?'
Dia berjalan sambil melamun, dan ketika sadar, dia berada di tempat yang tak dikenal. Dia membuat dirinya kesulitan. Jika Dian tahu ini, dia akan terus tertawa sambil berguling di lantai.
Bukannya dia buta arah, tapi cara yang biasa dia gunakan untuk kembali tidak mempan di Istana. Semuanya buatan manusia dan tidak alami. Semuanya sangat standarisasi dan identik.
'Suara apa itu?'
Kuhn berjalan menuju suara samar seakan dia ditarik. Itu pasti suara pedang.
'Apa para ksatria berlatih jam segini?'
Saat itu siang hari, dan biasanya semua orang beristirahat saat ini. Beberapa pelayan istana yang dilihat sebelumnya sudah pergi sekarang.
Kuhn tidak perlu pergi jauh. Dia akhirnya menemukan seseorang yang sedang berlatih keras dengan ilmu pedangnya. Usaha mereka memang terpuji, tapi Kuhn langsung tahu kelemahan mereka.
Orang ini memiliki bentuk yang ramping, tidak berotot sama sekali. Jika mereka bertarung dengan musuh yang kuat, hanya akan berakhir kehilangan pedangnya setelah beberapa tebasan. Poni panjang yang berkibar di udara juga sebuah masalah. Jika orang ini di pertarungan sebenarnya, rambutnya akan tersangkut, dan mereka hanya akan mematahkan leher mereka.
Ketika Kuhn melihat dengan jelas wajah orang tersebut, dia melangkah mundur dan terkejut. Orang tersebut juga menolehkan kepalanya, menurunkan pedangnya ketika melihat Kuhn.
'Putri Mahkota Sienna.'
Dia tidak bisa menyadarinya dari belakang. Posturnya tidak seperti wanita kebanyakan, jadi dia tidak menyadarinya.
"Apa Putra Mahkota Dian yang mengirimmu?"
Mata Kuhn melebar.
'Kupikir dia tidak melihatku tadi.'
Mata mereka tidak bertemu tadi. Tidak ada kesempatan untuk Putri Mahkota dan Kuhn berkontak mata, karenanya Kuhn terkejut ketika dia mengenalinya.
"Tidak, Yang Mulia. Saya sedang tersesat."
Sienna terkekeh dengan lembut. Mata hitam pria itu tidak menghindari tatapannya.
'Dia berani juga.'
"Dari pasukan mana kamu berasal?"
Kuhn tidak mengerti pertanyaannya beberapa saat.
'Ah, iya. Sekarang, aku...'
Kuhn lupa jika ia mengenakan seragam ksatria. Pengunjung istana diawasi dengan ketat. Juga, Kuhn tidak punya cukup alasan bagus untuk mendapat izin memasuki Istana, jadi Dian yang mengatasinya. Kuhn sekarang sedang berpura-pura menjadi ksatria dengan berpakaian seperti mereka, tetapi namanya masih belum ada dalam daftar ksatria. Itu akan merepotkan jika Sienna memutuskan untuk menyelidikinya.
"Masih belum diputuskan."
Untungnya, Putri Mahkota tidak berkomentar atas jawaban samarnya.
"Apa kamu sedang bertugas?"
"Tidak, Yang Mulia."
Sienna mengangkat pedangnya dan mengarahkannya padanya. Kuhn perlahan menaikkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Terbesar || Book 1 (END)
Ficción histórica~Novel terjemahan~ Terjemahan versi bahasa Indonesia ini murni dibuat untuk asupan semata dan non-komersil. Mohon jangan dishare atau re-upload yaa. THE*GREAT*WISH Bahasa asli : Korea Author : Covering The Sky 하늘가리기 Tahun : 2018 Penerbit asli : Fi...