5.4 Coming-of-Age

166 19 5
                                    

Kedewasaan

.....

Levi merasa senang sekali. Dia terlihat seperti seorang jenderal yang baru saja kembali dari medan perang dengan penuh kemenangan sembari membawa semua hadiah kemenangannya. Dia hampir tidak percaya dengan beban yang ada di atas tangannya itu. Dia diam-diam melirik Putri Mahkota di sebelahnya berulang kali.

Dia bisa merasakan semua tatapan iri yang tertuju padanya.

'Pasti dia sedang marah sekarang.'

Ketika dia membayangkan Joseph yang gemetar marah, Levi merasakan semburan kegembiraan.

Saat dia mendengar Joseph Luke diharapkan untuk menjadi suami Putri Mahkota, Levi merasa sangat kecewa. Namun, saat dia mendapat kabar kalau kesempatannya telah tiba, dia merasa sangat senang.

'Ini adalah kesempatan untuk merubah hidupku.'

Levi memiliki ambisi dan kemampuan, tetapi kakak laki-lakinya sudah ditetapkan menjadi penerus ayahnya. Dia hanya mendapatkan sebagian kecil tanah dan sebuah wilayah count. Dia menganggap ini adalah akhir dari perjalanan hidupnya.

Tetapi jika dia menikahi Putri Mahkota, ketika Putri Mahkota naik takhta, dia akan menjadi Raja Biru dan anaknya akan menjadi pemilik dari seluruh Kekaisaran. Kehormatan apa lagi yang lebih besar dari ini?

'Apa yang bisa kulakukan untuk merebut hati Putri Mahkota?'

"Apa Putra Mahkota Dian hadir hari ini?"

Terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu, Levi menjawab.

"Huh? Iya, itu benar."

Sienna melihat sekeliling aula perjamuan dengan diam. Levi mengamati Putri Mahkota lalu dengan berhati-hati bertanya.

"Apa anda ingin bertemu Putra Mahkota Dian? Haruskah saya pergi dan mencari beliau?"

"Terima kasih."

Levi, yang bersedia menawarkan diri, pergi untuk mencari keberadaan Putra Mahkota Dian. Apa Putri Mahkota selalu sering berbincang dengan Putra Mahkota Dian? Levi meragukannya, tetapi dia menjadi tenggelam dengan tugasnya.

Tidak lama setelah dia pergi, Levi kembali ke sisi Sienna. Dia bergegas kembali, sehingga dia menjadi terengah-engah kehabisan tenaga.

"Saya akan mengantar anda kepada beliau, Putri Mahkota."

Sienna berjalan ke arah yang ditunjukkan Levi. Kapanpun dia melewati seseorang, para bangsawan yang sedang saling berbincang akan berhenti mendadak dan menundukkan kepala mereka.

Mereka berjalan menuju kerumunan yang terlihat. Dengan Sienna yang menghampiri mereka, mereka mulai melihatnya. Terkejut, mereka dengan cepat melangkah mundur.

Gasp! (Tersentak!)

"Putri Mahkota"

Sebuah jalan dengan cepat terbentuk. Saat keramaian itu terbagi, sosok di tengah itu pun terungkap.

Mata Sienna menyipit ketika dia melihat wajah mereka.

"Putri Mahkota Sienna?"

Dian tertegun. Dia tidak berakting. Dia benar-benar terkejut. Sienna berjalan ke arahnya sampai dia berdiri hanya dua langkah darinya.

Keduanya melihat satu sama lain. Sekeliling mereka menjadi hening. Para bangsawan melihat dua saudara tiri dengan antisipasi dan khawatir.

Kegiatan kedua sosok ini sepenuhnya berbeda. Dian tidak pernah menghadiri acara istana sedangkan Sienna tidak pernah meninggalkan istana. Ini pertama kalinya Putri Mahkota Sienna dan Putri Mahkota Dian bertemu di acara resmi.

Harapan Terbesar || Book 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang