1.7 The Princess's Dream

164 17 0
                                    

Mimpi Sang Putri

.....

Mata Sienna melebar.

"Terlalu cepat untuk itu."

"Apa maksud anda? Saya mengandung anda ketika berumur 21 tahun.

"Tapi itu terlalu cepat untuk saya."

"Saya hanya berkata dia seorang calon. Kita masih belum tahu banyak tentangnya."

Jenis kelamin seseorang tidak masalah ketika itu mengenai pewarisan tahta. Karena itu, bukan hal yang tidak biasa untuk seorang Putri Mahkota mewarisi tahta Kekaisaran.

Dalam suatu kerajaan, biasanya laki-laki yang menduduki tahta, jadi pasangannya akan dipanggil 'ratu'. Tetapi, di Kekaisaran Suci berbeda. Tergantung siapa kaisarnya, pasangannya dapat pria atau wanita.

Pasangan kaisar diberikan gelar 'raja'. Sang istri akan diberi gelar Ratu Merah dan sang suami akan diberi gelar Raja Biru. Gelar ini tidak dapat diwariskan, dan mereka tidak dapat hak untuk wilayah kekuasaan ataupun rakyat. Itu hanya sebatas sebutan saja.

Namun, mereka tetap memiliki kekuasaan lebih dibandingkan raja suatu kerajaan. Selain itu, Patricia adalah ibu kandung Putri Mahkota Sienna. Berdasarkan sejarah Kekaisaran Suci, tidak banyak kejadian dimana ibu kandung dari calon kaisar juga menjadi Ratu Merah. Dari fakta itu saja, kekuasaan Patricia tidak dapat digoyahkan.

"Putri Mahkota, ini tugas anda untuk menghasilkan keturunan."

"Saya mengerti."

Sienna adalah anak yang sulit dikendalikan, tapi Patricia tahu cara mengatasinya.

"Saya akan menangani urusan terkait dengan Raja Biru. Saya akan memastikan untuk memilih mereka yang tidak kurang apapun. Tentu saja, keputusan akhir ada di tangan putri. Yang dapat anda lakukan tinggal memilih diantara para kandidat."

"..."

"Mohon katakan sesuatu. Apakah anda mempercayai saya?"

"Bukan begitu..."

"Tidak ada seorang ibu yang akan melakukan sesuatu yang membahayakan anaknya. Sienna, anda adalah anak yang saya lahirkan. Seorang ibu adalah seseorang yang siap mati demi anaknya. Anda tahu itu, kan?"

"...Baik, Ibu."

Puas dengan jawaban Sienna. Patricia tertawa. Sienna, yang memanggil Kaisar 'Yang Mulia' tanpa gagal, memanggilnya 'Ibu'. Upaya Patricia untuk semakin dekat dengan ananknya tidak sia-sia.

"Apa ada yang ingin anda katakan pada saya?"

"Iya. Saya dengar Ibu memberi perhatian lebih di perayaan ulang tahunku."

"Iya. Apakah ada yang salah? Anda biasanya tidak mempedulikan hal seperti ini."

"Skala perjamuannya terlalu besar."

Senyum Patricia membeku.

"Saya merasa itu terlalu membuang banyak uang..."

"Tidak."

Dengan ekspresi cemberut Patricia, Sienna diam menutup mulutnya.

"Ulang tahun ini menandai perayaan kedewasaan anda. Kita perlu memperbesar anggarannya untuk menunjukkan betapa pentingnya itu. Apakah upaya seorang ibu untuk membangun martabat anaknya itu sia sia?"

Tidak dapat merespon, Sienna menurunkan tatapannya. Dia selalu lemah dengan cara Patricia mengungkit hubungan mereka.

Patricia selalu mengungkitnya. 'Putriku, putriku yang kucinta, putriku yang kubanggakan. Ibu mencintaimu. Tidak ada yang tidak bisa Ibu lakukan untukmu.' Dibelenggu oleh bisikan manis Patricia, Sienna tidak bisa melawan kembali.

Sienna tahu seberapa besar kekuasaan yang dimilikinya. Orang-orang disekitarnya seperti hewan buas yang mengerumuni seonggok daging. Mereka semua menginginkan sedikit pengaruhnya. Dia bisa melihat hasrat terdalam mereka yang membungkukkan kepala mereka padanya. Dia mulai mengawasi mereka yang mengatakan apa yang ingin dia dengar.

Sienna selalu sendirian. Dia tidak punya seseorang untuk bersandar. Patricia adalah Satu-satunya sekutu Sienna. Karena dia adalah ibunya. Karena dia tidak akan membahayakan dirinya.

Kapanpun Sienna memanggil Patricia 'Ibu', dia merasa seolah-olah mereka seperti pasangan ibu-anak pada umumnya, dan dia tidak membenci perasaan itu.

"Melihat sekarang Putri Mahkota sudah dewasa... Saya sangat tersentuh. Anda tumbuh dengan cepat, dan Saya ingin menunjukkan anda kepada dunia. Apakah putri masih ingin mengatakan saya terlalu berlebihan?"

"Tidak."

Patricia menenangkan ekspresinya dan berbicara dengan lembut.

"Saya sudah mendapat kuasa penuh dari Kaisar sendiri. Ibu akan mengatasinya, jadi jangan mengkhawatirkan apapun. Mengerti?"

Sienna menghela napas kecil dan membalas.

"Baik, Saya Mengerti."

Hati Sienna terasa berat ketika dia pergi. Dia tidak bisa mengatasi masalah yang ingin didiskusikan dan hanya tersisa satu hal yang harus dikhawatirkan: bertemu banyak calon suami.

Kenapa dia harus melakukan ini? Tidak masalah pada akhirnya. Toh, mereka sama saja.

Semua orang kehilangan akan sehatnya di depan Sienna, tidak peduli jenis kelamin atau umur mereka. Sienna tidak senang memikirkan calon suaminya tidak bisa menatapnya dengan baik.

Seorang pria muda berjalan ke arahnya. Ketika dia melihat Sienna, dia terkejut dan dengan cepat berhenti dan merendahkan kepalanya. Setelah melewatinya, Sienna berbalik melihatnya, Ini adalah jalan menuju istana Ratu Merah. Dia menyaksikan punggung pria muda itu memudar. Dia tidak pernah melihatnya sebelumnya.

"Siapa itu?"

"Itu adalah Baron Alphon."

Dayang tersebut membalas setelah ragu-ragu sesaat. Sienna menyipitkan matanya. Dia tidak pernah mendengar keluarga itu. Jam segini, sendirian, pria muda dari keluarga rendah akan mengunjungi Ratu Merah.

"Bagaimana dengan Viscount Herrings?"

Keringan dingin mulai terbentuk di dahi dayang tersebut.

"Saya belum pernah melihatnya lagi.. sementara ini."

Sienna mengamati reaksi ketakutan dayang tersebut dengan sedikit perhatian.

"Beberapa waktu lalu beliau datang."

Sienna kembali dan melanjutkan perjalanannya. Pria muda itu adalah kekasih Ratu Merah, dan belum lama sejak dia mulai menghangatkan tempat tidur Ratu Merah. Sejauh yang dia ingat, Ratu Merah memiliki kekasih.

Ayahnya, Sang Kaisar, juga punya banyak wanita. Diantara pasangan Kekaisaran, itu adalah rahasia umum. Mereka mengetahui perselingkuhan satu sama lain tapi berpaling darinya.

Demi menghasilkan keturunan yang baik, mereka menikah. Namun, selain itu, mereka hidup dengan hidup mereka sendiri secara terpisah. Mereka tidak pernah memiliki masalah. Mereka menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepada mereka, tapi tetap menikmati kesenangan dari hubungan di luar nikah.

Memang tidak berperasaan dan masuk akal, dan mereka satu-satunya contoh pasangan menikah yang Sienna tahu.



~TBC~

Hai semuanyaa

Jangan lupa vote dan komennya yaa

Karena saya sendiri masih belajar, kalau ada kalimat yang ga sesuai,aneh atau ga pantas

boleh cuss komen

Harapan Terbesar || Book 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang