6.4 The Investigation

142 13 1
                                    

Penyelidikan

...

Seorang dayang mengatakan sesuatu.

"Yang Mulia, Raja Adil meminta bertemu dengan anda."

Sienna bermimpi lagi. Ini kelima kalinya.

"Ditolak."

Dayang itu mengangguk lalu meninggalkan ruangan. Sienna ingat pernah melihat ini sebelumnya. Mimpi pertamanya dimulai seperti ini.

Apa dia bermimpi hal yang sama lagi?

—Tidak, tempatnya berbeda.

Di mimpi itu, dia berada di kamar tidur Kaisar. Sekarang, saat dia melihat sekitar ruangan melalui mata kaisar, dia tahu dia sedang berada di ruang tamu yang besar. Kaisar sedang duduk di sofa.

—Raja Adil? Siapa itu?

Saat ini, tidak ada orang yang dipanggil Raja Adil. Kekaisaran itu satu kesatuan, dan pemiliknya hanyalah kaisar.

Kebanyakan para penguasa mengatur sendiri wilayah mereka, jadi bisa dibilang mereka sama seperti para raja. Namun, mereka belum menerima gelar resmi dengan mendeklarasikan pengabdian mereka kepada kaisar.

—Pasti itu orang baru yang muncul di masa depan.

Siapa ya? Dan kenapa diriku di masa depan menolak bertemu dengannya?

"Yang Mulia, Countess datang menemui anda."

"Persilakan masuk."

Tatapan kaisar beralih menuju pintu yang tertutup. Beberapa saat kemudian, pintu itu terbuka dan dua wanita memasuki ruangan.

Mereka berdua adalah orang yang dikenal Sienna. Emma yang-lebih-tua membantu Countess Pope yang-lebih-tua masuk.

Sienna terkejut melihat Countess dengan banyak kerutan di wajahnya. Countess yang ramah dan tekun sekarang sudah menua sampai tidak bisa berjalan tanpa dipapah.

Kaisar bangun dari kursinya dan menghampiri Countess. Dia menggenggam tangan Countess sendiri.

"Selamat datang."

"Terimakasih, Yang Mulia. Apa yang telah saya lakukan sampai menerima kehormatan disambut langsung oleh kaisar?

"Anda terlalu lambat, jadi menjadi tidak sabar dan tidak bisa menunggu lebih lama."

Suara kaisar dipenuhi kesenangan. Dia dengan lembut memegang bahu Countess sendiri.

"Astaga, Yang Mulia. Tidak perlu sampai menghormati saya seperti ini."

Countess mencoba menolak bantuan kaisar, tetapi kaisar tampak menjadi lebih senang dan membantu Countess menuju sofa bersama Emma. Kaisar duduk di samping Countess. Wajah tersenyum wanita tua itu tempat di depan matanya.

"Yang Mulia, apa keadaan anda baik-baik saja? Saya pasti diberkati di usia tua ini. Saya ingin melihat anda untuk terakhir kalinya sebelum saya mati, dan harapan saya terkabulkan."

"Jangan berkata begitu. Anda akan terus kuat dan hidup 10 tahun lagi."

Sienna sedikit terkejut. Countess Pope memang salah satu asistan terdekatnya.

Namun, Sienna lebih memilihnya dibandingkan yang lainnya. Mereka tidak pernah memiliki hubungan dimana dia bergantung secara emosional dengannya.

Namun, di masa depan, mereka berdua terlihat sangat dekat. Melihat bagaimana mereka duduk berdekatan bersama, kelihatannya hati mereka juga dekat.

Harapan Terbesar || Book 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang