2.2 To Open One's Eyes

133 17 0
                                    

Untuk Membuka Mata Seseorang

.....

Sore harinya, Gilbert meminta pertemuan dengan Sienna. Sudah tiga hari semenjak dia memerintahkannya untuk mencari ksatria misterius itu. Setelah semua penantian itu, jawaban dari pencariannya mengecewakan Sienna.

"Kamu tidak bisa menemukannya?"

"Ya, Yang Mulia. Saya tidak bisa menemukan pria dengan ciri-ciri yang anda berikan kepada saya."

"Dia benar-benar memakai seragam ksatria."

"Ksatria bukan satu-satunya yang bisa memakai seragam..."

"Apa maksudmu?"

Sienna menanyai Gilbert dengan muka datar saat dia tersentak.

"Proses untuk memasuki Istana itu memakan waktu lama dan sangat rumit."

"Maksudmu, seragam ksatria digunakan sebagai cara mudah untuk memasuki Istana?"

"...Iya."

"Sejak kapan?"

"Sudah sejak lama."

"Berapa lama?"

"Itu selalu terjadi ketika saya memasuki Istana 10 tahun yang lalu."

Ini artinya itu adalah kejadian yang biasa. Namun, Sienna tidak pernah mendengar ini sebelumnya. Dia yakin setiap aturan di Istana dipatuhi dengan baik.

"Ini adalah tempat dimana Kaisar tinggal. Jika apa yang kamu katakan benar, artinya ini lubang serius dalam keamanan kita."

"Itu tidak cukup benar."

Gilbert dengan cepat menyela.

"Seragam ksatria dihasilkan dari dalam Istana, jadi itu dikelola dengan ketat. Hanya seragam peringkat terendah saja yang bisa diambil, tapi tidak sembarang orang yang bisa melakukannya."

"Apa persyaratan agar bisa mengambil seragamnya? Apa kamu harus memiliki koneksi khusus dengan Komandan Ksatria?"

Gilbert memucat. Dia merasa seperti menggali dirinya kedalam lubang yang lebih dalam semakin dia berbicara. Dia tiba-tiba membungkukkan lututnya.

"Bukan itu maksud saya. Putri Mahkota, mohon jangan berpikir seperti itu."

Mata Sienna menjadi dingin ketika melihat Gilbert. Jika ini terjadi beberapa hari yang lalu, dia akan menjadi geram. Dia akan meminta penyelidikan menyeluruh dan mencari setiap orang yang mengambil seragam itu. Jika perlu, dia akan mengikuti jejak dan menghukum semua pihak yang terlibat.

Namun, Sienna hanya menatap tajam ksatria itu dan dengan lembut menggigit bibirnya ketika dia menenangkan dirinya. Sesuatu sudah berubah dalam dirinya. Bukannya dia menutup mata terhadap kebusukan ini. Aturan itu penting. Prinsip harus ditegakkan.

Hanya saja... Gilbert akan berada di situasi yang tidak nyaman jika dia memutuskan dengan gaduh menyelidiki kasus ini. Dan akan dianggap sebagai tukang lapor, juga kemungkinan besar hidupnya sebagai ksatria akan menjadi tak tertahankan.

Sienna menyadari seberapa besar kepercayaannya kepada Gilbert. Kapanpun dia ingin memerintahkan perintah pribadi, dia selalu memikirkan Gilbert. Kejahatan akibat mencuri seragam tidak terlalu penting sampai-sampai dia memilih menyerah untuk menyelidikinya.

"Bagaimana cara untuk mencarinya?"

"Apa?"

"Masalah lain tidak penting sekarang. Aku hanya ingin tahu siapa pria itu. Siapa orang yang harus kutanya untuk menemukan pria itu?"

Harapan Terbesar || Book 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang