3.1 Entwined Destiny

170 18 7
                                    

Takdir Yang Terjalin

.....

Sienna menatap dayang-dayang disekitarnya. Beberapa hari ini, Sienna terus memperhatikan para dayang. Sebelumnya, mereka sepertu perabot tempat tidur baginya. Dia tidak pernah terlalu memperhatikan mereka.

Mereka bukan perabot. Mereka manusia. Tidak salah lagi mereka selalu menonton dan mendengarkan. Sienna tidak pernah mempertimbangkan ini sebelumnya. Hanya memikirka mereka pergi ke Ratu Merah untuk melaporkan hasil pengawasan mereka membuat Sienna merasa jijik.

'Apa Countess juga memiliki hubungan dengan ibu?'

Sienna tidak pernah mencurigai orang-orang di sekitarnya sebelumnya. Tapi sekarang dia mulai meragukan mereka, dia tidak bisa menemukan satu orang pun yang bisa dipercayai sepenuhnya.

Seorang dayang mendekati Sienna dan berbicara.

"Putri Mahkota, seorang dayang datang dari istana Ratu Merah."

"Biarkan dia... Tidak. Aku akan menemui Ratu Merah sekarang."

Sienna belum pernah mengunjungi istana Ratu Merah selama beberapa hari ini. Dia merasa gelisah dan akhirnya menghindarinya.

'Melarikan diri itu tidak baik.'

Patricia tidak sendiri. Seorang pria asing berdiri ketika Sienna tiba.

'Apa dia kekasih barunya?'

Sienna terlarut dalam pikirannya dan mengabaikannya. Dia hanya menyapa Patricia.

"Ibu memanggil saya?"

"Oh, Putri Mahkota. Apa sesulit itu menyapa ibumu dengan lebih hangat? Kita sudah lama tidak bertemu.

Patricia sedikit merengut.

"Lama tidak bertemu, Ibu. Seharusnya saya mengunjungi anda sebelum anda mencari saya. Betapa cerobohnya saya."

"Tidak apa-apa. Saya mengerti anda sangat sibuk dengan tugas anda."

"Terimakasih atas perhatian anda."

"Apa kabar anda baik?"

"Iya."

"Putri Mahkota, perkenalkan."

Patricia memperkenalkan pria muda yang sedang berdiri dengan canggung itu.

"Beliau adalah orang yang sifat dan statusnya cocok menjadi Raja Biru."

Pria muda pirang mendekati Sienna dan meletakkan satu tangannya di dada sebelum membungkuk padanya.

"Saya putra dari Earl Luke, Joseph. Duke Luke adalah kakek saya."

Sienna mengerutkan kening. Patricia mengambil alih.

"Waktu itu saya sudah bilang, kan? Ada beberapa orang yang menjadi calon Raja Biru. Anda tinggal memilih siapa yang anda sukai, Putri Mahkota."

"Ibu."

"Putri Mahkota, saya tidak memaksa anda. Tetapi anda tetap harus berusaha untuk mengenal mereka."

"Sudah hampir waktunya saya masuk kelas."

"Kalau begitu tuan muda ini bisa mengantar anda kembali ke istana. Bahkan walau hanya sebentar, kenapa kalian berdua tidak berbincang dulu saja?"

Sienna menghela nafas pelan sebelum bangun. Joseph dengan cepat menghampiri Sienna saat dia meninggalkan ruang tamu.

"Putri Mahkota, anda jauh lebih cantik dari terakhir kali kita bertemu. Saya tidak yakin jika anda mengingat saya. Saya memperkenalkan diri saya saat di pesta dansa Kekaisaran.

Harapan Terbesar || Book 1 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang