Jangan lupa vote dan komen chagii...
Tinggaljan jejak sebagai penyemangat..Happy Reading!
Yena duduk di salah satu kedai kopi, ia sedang menunggu pesanannya yang sedang di buat. Tadinya Yuri yang akan pergi memesan kopi, namun ia merasa tidak enak jika menyuruh perempuan. Alhasil ia yang pergi untuk membeli kopi, sedang sibuk memainkan ponselnya 2 orang datang menghampiri Yena.
" Permisi "
" Eh? Iya? Ada apa ? "
" Apa kau Choi Yena? Model yang sedang naik daun? "
Walau memakai topi dan masker ternyata orang-orang bisa mengenali Yena.
" Ah, iya ini aku " Yena menurunkan maskernya.
" Aaaa....Aslinya ternyata lebih tampan "
" Ahaha, terimakasih "
" Bolehkah kami mengambil foto bersamamu? Kami adalah penggemarmu "
" Oh benarkah? Tentu boleh "
Yena bangkit dari duduknya dan berdiri berdampingan dengan salah satu gadis, beberapa foto di dapat. Lalu bergantian dengan gadis lain.
" Terimakasih atas fotonya "
" Sama-sama "
Kedua gadis itu pergi , Yena mulai senang karena ia ternyata mempunyai penggemar. Ia masih merasa tak terlalu terkenal hingga bisa mempunyai beberapa penggemar.
" Atas nama Choi Yena "
Yena menghampiri kasir dan mengambil pesananan lalu keluar dari untuk menyusul Yuri yang berada di mobil.
" Ini pesanannya tuan putriku "
Alih-alih menjawab Yena, Yuri malah diam terus memainkan ponselnya. Kening Yena mengerut bingung, Yuri terlihat cemberut dan diam.
" Sayang "
" Sayanggg " Yena mencubit pelan pipi Yuri.
" Aiishh, sakit "
" Kau kenapa cemberut? "
Yuri bersidekap dan memanyunkan bibirnya, jujur ia melihat saat Yena melakukan fans service tadi. Ia tidak suka gadis lain dekat-dekat dengan Yena, walaupun itu hanya penggemar.
" Aku tidak suka kau dekat dengan gadis lain "
" Oahaha, kau melihat aku tadi. Uuu...kau imut sekali saat cemburu " Yeba mainkan pipi Yuri.
" Enak sekali jadi selebritis bisa dekat-dekat dengan para gadis "
Yena tersenyum ia menangkup wajah Yuri yang cemberut.
" Mereka hanya bisa dekat-dekat, tapi mereka tak bisa mendapatkan ini "
Yena mencium bibir Yuri dengan lembut lalu berpindah menyerang pipi Yuri dengan ciuman, Yuri senang namun ia berpura-pura agar Yena terus menciumnya.
" Pipi mochiku "
Yena terus menyerang Yuri dengan ciuman tanpa henti.
" Oppa, sudah ih "
" Jangan marah lagi oke? "
" Iya "
" Tuan Choi, apa kita berangkat sekarang? "

KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING GIRL
Romance" Berhenti menggangguku " " Aku hanya menyukaimu, apa itu salah? "