Page 17

715 135 92
                                    

Gatau lagi Badmood jadi double up😤
Jangan lupa vote dan komen chagii...
Buat aku semangat lagi❤...







Happy Reading!









Tepat pukul 11 malam Yuri baru saja sampai di daerah rumahnya, hari ini begitu melelahkan karena Yena memiliki dua jadwal. Ia keluar dari mobil milik Minju, untunglah gadis itu menyuruh sopirnya untuk mengantar Yena kemanapun ia pergi. Karena menurut Yena ia masih belum bisa membeli mobil, jadi ia meminjam mobil dan sopir Minju.


Yuri berjalan sedikit lemas dan membuka pintu rumah, namun mood lelahnya di tambah semakin turun karena seseorang duduk sopa ruang tamu bersama ibunya.


Ia tersenyum sangat manis, namun Yuri tak pernah luluh dengan senyumannya.


" Yuri, jangan cemberut saat Hyewon tersenyum padamu "


" Hm "


Yuri membalas seadanya, saat ini ia lebih butuh kasur untuk merebahkan diri.


" Yuri Hyewon melamarmu "


Langkahnya terhenti karena suara ibunya, mood yang tadinya buruk meluap jadi perasaan marah. Bisa-bisanya pria itu terang-terangan melamar Yuri disaat ia sudah memiliki kekasih, ia berbalik dan menatap tajam ke arah Hyewon.


Kemarahan seakan menumpuk di dalam dadanya, di tahan dengan deru nafas yang begi menderu.


" Tadi ayah dan ibunya sudah kesini, namun mereka sudah pulang karena sudah hampir larut malam "


" Ibu menerimanya? "


" Iya "


" Kenapa tidak tanyakan terlebih dahulu padaku? Kenapa ibu tidak memberitahuku dulu? Ibu tau kan aku sudah punya kekasih? "


" Yuri, semua ini demi kebaikanmu. Menunggu Yena sukses itu terlalu lama, lebih baik ka— "


" Aku tidak menyukainya!! "


Ucap Yuri dengan penekanan, ia benar-benar muak sekarang.


" Semua demi kebaikanku, tapi ibu tidak berpikir aku bahagia dengan apa yang ibu putuskan?! Ibu tidak pernah bertanya apa aku akan bahagia dengan keputusan ibu?! "


" Yuri! Ibu melakukan ini demi kebahagiaanmu, agar hidupmu terjamin dan— "


" Iya hidupku akan terjamin tapi batinku tidak ibu! Kebahagiaanku bukan pada Hyewon, bahkan kami tidak pernah dekat. Dan kau " Yuri menunju ke arah Hyewon.


" Pernahkah kau berpikir bahwa memaksa seseorang itu tindakan yang salah? Oke, kau mendapat restu dari ibuku tapi apa kau berpikir bahwa aku akan bahagia bersamamu? " Sambungnya.


" Cinta akan datang seiring berjalannya waktu Yuri, aku percaya jika kita selalu bersama kau akan mencintaiku "


" Ck, apa kau akan sanggup mencintai orang yang mencintai orang lain? Apa kau tidak akan merasa bersalah menjauhkan seseorang dari kebahagiaannya? Kau memang akan bahagia karena berhasil mendapatkan aku, tapi percayalah kau akan tersiksa saat tidak mendapatkan hatiku "


Yuri beranjak pergi menuju kamarnya, ia menutup pintu dengan membantingnya. Meluapkan segala kekesalannya malam ini, perlahan tubuhnya turun terduduk di lantai. Ia mulai menangis karena tak habis pikir dengan jalan pikiran ibunya, terutama Hyewon.


ANNOYING GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang