Sejujurnya, prolog cerita ini dibuat pas dosen mata kuliah Psikologi Lingkungan lagi ngasih pengumuman tentang tugas observasi kuburan selama 6 jam (asli, ga bohong ini tugas paling random selama kuliah wkwk). Bulan Maret kemarin, dua minggu sebelum akhirnya balik kulon.
Ini cerita pertama aku. Pasti banyak banget kekurangan, tapi makasih ya udah berkenan datang dan ngasih semangat. Seneng bgt ketemu kalian! <3
Mungkin ada yang nanya, "Kenapa akhirnya Aksa dan Ara nggak balik bersatu?" Soalnya jawaban itu ada di mereka masing-masing.
Gimana hubungan mereka setelahnya itu tergantung 'apa yang udah mereka lakuin selama 2,5 tahun nggak saling ketemu'. Sejauh mana Ara mulai bisa nerima dirinya sendiri sebelum nerima kehadiran orang lain dan sejauh mana Aksa bisa perjuangin apa yang menurutnya layak diperjuangin. Hehehe :D
Yuk, sama-sama mulai peduli sama kesehatan mental--seenggaknya, untuk diri sendiri dulu. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Kita udah berjuang untuk sampai di titik ini. Istirahat yang cukup dan selalu kasih apresiasi ke diri sendiri, ya.
Sekali lagi, terima kasih karena berkenan datang dan ngasih vote + comment. It's means a lot for me :]
Sampai jumpa di Proyeksi & Fase dalam Lingkaran! ^^
***
Instagram: kepada.biru
Twitter: bluequivalent
KAMU SEDANG MEMBACA
Magnet [Selesai]
Romance[Trigger / content warning: self injury, toxic family, negative vibes] Ara tidak pernah menjadikan 'mahasiswa berprestasi' sebagai tujuan utamanya di dunia perkuliahan. Cukup dengan IPK yang memuaskan agar dapat membuktikan pada mamanya bahwa ia...