38. I've Got A Feeling

1.8K 179 6
                                    


Playlist;

KIHYUN_(기현)_(MONSTA_X(몬스타엑스))-_I_ve_Got_A_Feeling

***

Glenn menelan salivanya- gugup. Tangannya mengudara berusaha menggapai gagang pintu, kakinya tak tinggal diam, ia membuat suara dengan memukul lantai dengan ujung sepatu.

Ia menarik napasnya, kembali berbalik untuk segera menemui gadisnya. Namun, saat ia hendak masuk, tubuhnya justru terdorong, Glenn berkedip, terlihat di hadapannya ada tiga orang gadis keluar dari kamar inap Neraca.

"So-sorry." Sama terkejutnya, ketiga gadis itu membungkuk pamit lalu segera meninggalkan Glenn tanpa sapaan. Pria itu berpikir kerasa, sepertinya ... ia pernah melihat mereka bertiga.

Ahh ... Mereka yang melaporkan Neraca hilang di hutan kemarin, bukan?

Sedang apa mereka, untuk apa mereka menemui gadisnya?

Jangan-jangan kecurigaannya ...

"Ner!" Glenn menerobos masuk, pria itu meremas buket bunga yang digenggamnya. Melihat wajah Neraca masih sepucat saat awal melihatnya, Glenn mencoba berdehem di sana, "mereka bertiga-"

"Pergi."

"Hah?" Glenn memeriksa pendengarannya. Neraca menoleh, menatap Glenn yang masih mematung di hadapannya. Ia merunduk, menatap lekat bawaan yang digenggam mantannya. "Tadi kamu bilang apa?"

"Kamu jelas ngerti yang ku maksud, Glenn." Katanya serak, Neraca kembali menatap hampa luar jendelanya. "Pergi. Aku mau sendiri."

Tanpa sadar, Glenn meremas bunganya, ia menunduk lalu terkekeh- sesak. "Kamu memang sama sekali gak peduli samaku, kan?" Neraca kembali menatapnya, pria itu terlihat mengusap ujung netranya. "Kamu gak peduli, betapa khawatirnya aku saat tahu kemarin kamu hilang di hutan. Kamu gak peduli, betapa gilanya aku saat berpikir kamu sendiri di sana dan ketakutan."

Glenn mengangkat wajahnya, ia tersenyum bodoh memperhatikan gadisnya di ujung sana. Ia marah, Glenn tidak terima dengan sikap Neraca yang tak memperdulikannya. "Kamu sama sekali gak bisa lihat, Ner. Bagi kamu ... selama ini, aku hanya seseorang yang pantas dibenci, 'kan?"

"Yaa." Ucapnya mantap, sesaat rasanya dunia Glenn runtuh dalam sekejap. "Kamu harusnya bisa sadar diri untuk tidak bertemu aku lagi."

Deg.

"Oh. Begitu, ya?" Pria itu kembali terkekeh garing, lalu menggerakkan tungkai demi bisa menghampirinya Neraca, gadis itu membuang muka saat Glenn menaruh bunga bawaannya di meja. "Ini gak akan lama. Aku cuma mau lihat keadaan kamu sebelum pulang."

Neraca menghela napas, saat Glenn mencoba tersenyum cerah dan menyiapkan makanannya. Hatinya juga sesak saat melihat Glenn yang masih memperdulikannya, itu juga... membuat Neraca marah.

"Glenn-"

"Kamu gak suka buburnya ditaburin bawang, kan?" Pria itu menyela, Neraca terdiam, mengepalkan tangannya di bawah selimut yang tiba-tiba saja bergetar. "Aku pisahin, ya. Kulit kamu alergi soalnya."

"Makan selagi hangat-"

"Cukup, Glenn, please."

Glenn terdiam, ia menghela napas lalu menaruh kembali mangkuk itu dan menatap Neraca. "Selama ini aku salah. Kayaknya ... Kakakku Damai, benar suka sama kamu, Neraca."

"Hah?"

***

"Bukan itu, yang sebelah pisang, Cakra!"

Am I ? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang