1 - Tanggung Jawab

9.8K 354 11
                                    

"Nathan!!"

Seorang pria berjas hitam bersama dengan beberapa bodyguard menghampiri remaja SMA laki-laki, Nathan itu namanya. Pria itu di selimuti kemarahan.

Matanya menatap gadis yang berada disamping Nathan. Gadis yang familiar di matanya.

"Aizi?" seorang lelaki bersama perempuan yakni istrinya menghampiri gadis bernama Aizi yang sekarang berada di samping Nathan dengan kondisi tertidur di balkon.

Nathan nampak sempoyongan. Satrio mencium aroma alkohol pada nafas Nathan. Sejak kapan Nathan minum-minum seperti ini? Anaknya bukanlah tipe lelaki penyuka hal-hal seperti ini.

"Ada apa ini Satrio? Kenapa Aizi ada disini? Ada apa dengan mereka?" tanya Bagas-Ayah Aizi.

"Aizi?!!" Fani-Bunda Aizi menepuk pelan pipi putri sematawayangnya itu. Nampak juga bekas-bekas kebiruan di leher Aizi.

"Nathan! Apa yang sudah kamu lakukan?!" bentak Bagas. Ia tidak ingin berprasangka buruk, tapi melihat bekas itu Bagas nampak tak bisa berfikir jernih.

Akan tetapi sang empu yang di tanya langsung tergeletak pingsan. Semua panik melihat Nathan pingsan, maka Satrio memerintahkan ajudannya untuk membawa Nathan ke kamarnya.

***

Keesokan harinya, mereka menjelaskan apa yang terjadi pada malam tadi di acara perkumpulan para kolega bisnis Satrio. Bagas geram pada Nathan yang sudah sangat lancang pada putrinya itu.

"Kamu benar-benar, yah!" geram Bagas.

Nathan menceritakan semuanya. Ia meminum sebuah minuman mirip seperti air putih dan tanpa Ia sadari ternyata itu sudah berisi obat. Nathan kehilangan kesadaran akalnya dan kemudian dalam keadaan itu Ia melihat Aizi yang sedang berada di balkon.

Lancang.

Nathan langsung mencium dan melakukan hal tak wajar pada Aizi putri Bagas. Aizi tentu saja melawan tapi Ia tak bisa melawan dan akhirnya gadis polos itu pingsan.

Aizi tak berada disini, karena gadis itu masih sangat shock atas yang terjadi pada dirinya.

"Kamu harus tanggung jawab, Nathan!" Sofia-Ibu Nathan langsung angkat suara. Mereka menoleh pada dirinya.

"Tanggung jawab? Apa maksud Kamu?" tanya Satrio tak mengerti.

"Nathan dan Aizi harus menikah" jawaban itu membuat semua orang kaget. Tidak terkecuali Bagas. Ia nampak tak setuju dengan usulan itu.

"Mama apaan, Sih? Nathan nggak nyentuh dia lebih. Kenapa sampai segitunya?" kesal Nathan. Bagas dan Satri juga setuju, lagipula Nathan tak sampai berbuat jauh pada Aizi. Masa Ia harus menikahi Aizi?

Apa kata publik jika nanti tersebar berita bahwa Nathanio Alfadrey menikah di usianya yang baru tujuh belas tahun? Bahkan menikahi Atharaizi Azawa seorang gadis SMA juga.

Bisa-bisa publik akan mengira hal yang aneh-aneh. Apalagi kedua keluarga ini adalah dua keluarga terkenal yang memegang perusahaan terbesar di Indonesia.

"Papa juga nggak setuju"

"Saya juga!"

"Sebaiknya selesaikan masalah ini baik-baik saja. Minta maaf pada Aizi, kemudian berdamailah" saran Bagas. Menurutnya meminta maaf sudah cukup, lagipun ini juga termasuk unsur ketidak sengajaan.

NATHARAIZITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang