☕ Afraid ☕

108 24 8
                                        

"Hidup itu seperti kopi,pahit. Jika kita menikmatinya,maka kita akan mendapatkan manfaatnya. Jika kita berputus asa sebelum merasakan pahitnya,maka kita itu tidak ada bedanya dengan orang yang lemah!"

☕You Are Not Alone☕

☕You Are Not Alone☕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


G

elisah,iya... sekarang ia sangat gelisah. Entahlah,apa yang membuat dia seperti itu. Mondar-mandir tidak karuan di dalam kamarnya sendiri. Gila?Of course no..karena Rizwan masih waras!

Tok..tok..tok..
Rizwan langsung membuka pintu dan ia melihat bunda menggendong Alan yang tengah bermain dengan mainan.

"Ada apa bun?" Tanya Rizwan

"Jagain anak-anak di bawah ya,bunda mau pergi sebentar beli bahan makanan.." kata bunda sambil menyerahkan Alan ke Rizwan.

"Bun,biar Rizwan aja yang beli. Bunda tinggal kasi note aja."

"Yakin nih?" Tanya bunda memastikan

"Ya Allah bun,masa sama anak sendiri ga yakin. Rizwan malah yakin,bunda di rumah aja,biar Rizwan pergi beli"

Rizwan pun pergi setelah ia mendapatkan note belanja dari sang bunda.
Rizwan pergi ke toko buah dan sayur yang ada di Surabaya. Hanya membutuhkan waktu 10 menit bagi Rizwan untuk memilih buah dan sayur. Karena Rizwan sudah terbiasa mandiri,tentunya dalam hal memasak juga ia tak kesulitan

Setelah selesai berbelanja, Rizwan keluar dari toko tersebut,ketika ia hendak masuk mobil. Tiba-tiba seseorang menyodorkan nya sebuah dompet,Rizwan bingung itu dompet siapa. Rizwan mencari keberadaan seorang laki-laki yang berpakaian serba hitam tersebut.

"Itu dia malingnya!!!" Teriak seseorang. Sepertinya Rizwan mengenali suara tersebut.

Bugh..bugh..dag..dugh...
Rizwan dikeroyok oleh para ibu-ibu dan sebagian oleh para remaja. Rizwan berusaha mempertahankan wajahnya dengan tangannya. Namun nihil,ia tetap saja babak belur.

#Santai bang,lu tetep ganteng kok sekalipun lo babak belur.

"Astagfirullah!!!!" Pekik Safa ketika ia melihat Rizwan yang dikeroyok,bukan maling

"Mas..mas..mba..udah..dia bukan maling.." ucap Safa meleraikan aksi tinju meninju.

"Bukan ya mba?maaf mas,kita salah orang.." ucap salah satu ibu-ibu tersebut.

"Iya gapapa" ucap Rizwan ramah. Ketika seluruhnya sudah bubar...

"Dompet siapa?" Tanya Rizwan sambil menunjukkan sebuah dompet.

"Gu-gue" jawab Safa.

Rizwan langsung menyerahkan dompet tersebut "Lo....arrgghhhh!!!!!!!!!" Geram Rizwan kepada Safa.

You Are Not Alone {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang