Menjadi seseorang yang biasa di cap BAD ga ngaruh dengan kehidupan saya. Sikap yang blak-blakan membuat orang-orang tidak memiliki nyali untuk berbicara dengan saya. Bodo amat,satu kata untuk menghindari celotehan yang gak berkualitas dari orang lai...
“Cinta itu dibuktikan dengan kalimat 'Saya terima nikahnya' bukan dengan kalimat 'mau kah kau menjadi pacarku?'. Cinta itu suci,jangan nodai dengan jalan yang sudah jelas-jelas SALAH!”
☕You Are Not Alone ☕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semenjak Rizwan mengungkapkan perasaannya kepada Safa,hati Safa bagai berbunga-bunga. Ia bahkan lupa dirinya masih sakit dan masih dirawat inap. Semenjak kehadiran Rizwan di dalam kehidupan Safa,semuanya berubah. Rizwan selalu ada jikalau ia dalam keadaan kesulitan. Rizwan juga selalu melindunginya agar Safa tak pernah melihat orang-orang melakukan tindakan kejahatan di depan matanya.
Safa bernafas lega, akhirnya ia bisa mendengar perkataan Rizwan dari mulut Rizwan sendiri.
“Kamu,Khalisa Fairuz As Safa” ucapan Rizwan membuat jantung Safa bekerja dua kali lipat. Senang? Tentu saja dan ia harap ini bukan prank dari Rizwan
“Becandanya jelek” kata Safa cemberut.
“Lah? Kok bercanda? Lo ga mau di seriusin? Kalo ga mau...ya gampang..gue cari objek lain” ucap Rizwan menyindir
“Maksudnya?”
“Kalo ga mau,gue ajak cewek lain buat di seriusin,emang lo doang cewek di dunia ini,ha?”
“Ih jahat!!! Lain kali becandanya jangan gitu! Nanti anak orang BAPER kamu mau tanggung jawab?” ketus Safa
“Gue bakalan tanggung jawab kok”
“Ke siapa?”
“Kepo kayak Dora!” Safa langsung memberikan tatapan tajam ke Rizwan,bukannya takut Rizwan malah tertawa puas melihat wajah Safa yang sangat marah padanya
“Sembuh dulu,masa gue nikah sama orang yang masih terbaring di rumah sakit. Kalo lo sembuh,apapun yang lo mau,gue akan turuti asalkan jangan yang aneh-aneh termasuk....” Rizwan sengaja menggantungkan kalimatnya agar Safa makin penasaran
“Termasuk apa?”
“Marry you” seketika wajah Safa berbinar-binar bagaikan bintang yang indah.
“Prank nih” sindir Safa
“Kok prank sih? Gue ga hoby ngeprank,beda sama Ghazy. Intinya lo cepet sembuh,masa karyawan gue ga balik-balik sih”
“Owh gitu? Minta aku cepet sembuh karena aku karyawan kamu? Iya? Gitu?” Safa kembali mengeluarkan wajah yang masam,se masam lemon. Rizwan terkekeh melihat tingkah Safa yang super lucu. Rasanya ingin cepat-cepat menghalalkan nya.
“Muka lo lucu banget sumpah,kayak Donal bebek,hahaha” bukannya membujuk, Rizwan malah tertawa terbahak-bahak melihat wajah Safa