Menjadi seseorang yang biasa di cap BAD ga ngaruh dengan kehidupan saya. Sikap yang blak-blakan membuat orang-orang tidak memiliki nyali untuk berbicara dengan saya. Bodo amat,satu kata untuk menghindari celotehan yang gak berkualitas dari orang lai...
“Jika aku tak perduli, buat apa capek-capek mencari tahu semua ini?”
☕ Muhammad Kamal Rizwan Al Huda☕
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Safa tak percaya terhadap semua perkataan Rizwan. Ia tak ingin suudzan dan berpikiran buruk tentang Angga. Namun kenapa semua itu terasa benar? Bahwa Angga selingkuh? Karena akhir-akhir ini,sikap Angga seakan akan tak perduli dengan pertunangan nya.
Safa ingin membuktikan apakah perkataan Rizwan itu benar atau tidak. Safa langsung menelfon Ghazy untuk meminta tolong.
Satu kali panggilan tak dijawab
Dua kali,tak diangkat.
Jika kali ini Ghazy tak mengangkat telfon Safa,maka Safa akan pergi sendiri.
“Assalamu'alaikum,Hallo Saf?” kata Ghazy di seberang sana.
“Wa'alaikumussalam,gue mau minta tolong boleh gak?”
“Jika hal tersebut bisa gue lakuin,gue bakalan bantu. Tapi kalo ga,maaf” kata Ghazy
“Bantu gue lacak keberadaan Angga”
“Angga?” Ghazy seperti kaget mendengar nama Angga ketika disebut
“Kenapa?” tanya Safa
“Gak ada,lo mau dijemput sekarang?” tanya Ghazy
“Boleh deh” setelah itu,Safa memutuskan panggilan lalu bersiap-siap
“Dek,nanti kalo mau makan. Makanannya ada di kulkas tinggal kamu hangatkan” kata Safa kepada Fathan.
“Oke kak” jawab Fathan
Tit..tit.. Suara klakson mobil dari luar rumah membuat Safa terburu-buru. Setelah itu Safa masuk ke dalam mobil yang tengah menanti nya. “Sorry lama” kata Safa
“Santai aja,kita ke mall ya” Safa hanya mengangguk saja dan menuruti perkataan Ghazy.
“Sebenarnya tadi disaat lo telfon gue...tadi ada Rizwan juga..”
Deg. Apa Rizwan mendengar percakapan mereka? Safa khawatir Rizwan tahu semua ini.
“Lo tenang aja,tadi gue angkat telfon disaat Rizwan ke toilet” kata Ghazy seakan akan tahu apa yang dipikirkan Safa.
Sesampainya mereka di Mall,Safa menyerahkan handphone nya ke Ghazy “Buat?” tanya Ghazy
“Kan kita harus melacak keberadaan mereka,masa iya—”
“Ga perlu” kata Ghazy
“Maksudnya?”
“Jangan banyak tanya,mendingan lo ikutin gue aja. Keburu buronan ilang..” Ghazy langsung keluar dari mobil dan diikuti Safa. Ghazy dan Safa menaiki lift dan menekan tombol nomor 3.