" Khawatir Itu manusiawi,Sa. Kita ga harus punya rasa sama seseorang jika kita ingin khawatir padanya. Dan khawatir juga belum tentu mencintainya kan,right? "
☕ Muhammad Kamal Rizwan Al Huda ☕
Karya : tilla_azzhr

" Safa.. " teriak Saddam dan Rizwan, Rizwan hendak menolong Safa namun,Saddam lebih cepat darinya.
Saddam membopong Safa ala bridal style dengan gagahnya. Sedangkan Rizwan? Ia hanya mematung disana " Ngapain nolongin dia si? Ga guna banget " Rizwan merutuki dirinya sendiri yang hendak menolong Safa namun kalah cepat dengan Saddam
Safa pun dibawa masuk ke dalam sebuah resto,disana sudah ada Arlin dan beberapa teman perempuan yang lain. Mereka membawa Safa ke ruangan khusus pegawai. Arlin membuka hijab Safa ketika sudah tak ada laki-laki di sekitar sana. Tiara memberikan minyak kayu putih serta menggosok kan nya ke telapak kaki dan telapak tangan Safa.
" Saf..bangun dong... " Kata Arlin
Tak lama kemudian, Safa sadar dan mulai menyesuaikan pandangannya dengan cahaya yang masuk.
" Aku dimana? " Kata Safa lirih
" Lo di ruangan khusus pegawai,lo tadi pingsan. Lo ga makan atau gimana sih? " Tanya Tiara
" Lupa makan " kata Safa. Pantas saja pingsan,perut aja belum keisi.
" Yaudah kita keluar yuk,tapi kamu ga boleh lanjutin perjalanan ya,diem disini dulu " titah Arlin
" Tapi nanti anak-anak panti siapa yang jaga " kata Safa
" Lo tenang aja,yang penting lo istirahat dulu ya " sahut Arlin.
Ketika Safa sudah duduk di bangku resto, tiba-tiba seorang pelayang datang membawa satu piring nasi serta ayam panggang,dan satu gelas air putih.
" Eh mas? Saya kan ga pesen. Salah alamat ya mas? " Kata Safa bingung.
" Ini buat mba nya,atas nama mba Safa kan? " Kata mas-mas waiters itu dan dijawab anggukan oleh Safa.
" Tapi,ini dari siapa? " Kata Safa
" Namanya ga boleh dikasi tahu,ini amanah mba,maaf. Katanya mba disuruh habisin biar ada tenaga. " Dari kejauhan seorang laki-laki berperawakan tinggi memperhatikan Safa.
" Nah! Ketahuan nih! Lihatin Safa terus... " Kata Saddam
" Astagfirullah,kagetin aja. Sapa yang liatin dia sih? Gue lagi liatin.. suasana resto ini biar..biar..biar cafe gue bisa se rame ini " elak Rizwan.
" Khawatir ya,sama calonnya? " Kata Saddam
" Khawatir Itu manusiawi,Sa. Kita ga harus punya rasa sama seseorang jika kita ingin khawatir padanya. Dan khawatir juga belum tentu mencintainya kan,right?
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Not Alone {END}
Teen FictionMenjadi seseorang yang biasa di cap BAD ga ngaruh dengan kehidupan saya. Sikap yang blak-blakan membuat orang-orang tidak memiliki nyali untuk berbicara dengan saya. Bodo amat,satu kata untuk menghindari celotehan yang gak berkualitas dari orang lai...
