☕ Ending ☕

197 20 18
                                        

“Sejatinya manusia hanya bisa berusaha dan untuk hasilnya,biarkan Allah yang menentukannya”

☕You Are Not Alone☕

☕You Are Not Alone☕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Rizwan dan Safa pergi dari supermarket tersebut menuju lokasi yang dikirimkan oleh Fathan. Selama di perjalanan, Safa terus-menerus menangis takut jika adik satu-satunya kenapa-kenapa. Rizwan menjadi tidak fokus menyetir melihat istrinya yang gelisah. Rizwan menggenggam erat tangan Safa dan berusaha menenangkannya. “Safa,tenang oke? Kamu jangan khawatir,aku ga mau kamu kenapa-kenapa sayang”

Tapi mas,Fathan mas—

“Iya,aku paham. Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkannya”

Sesampainya mereka di sebuah tempat terpencil, Rizwan memperhatikan sekelilingnya bahwa disana sangatlah gelap. Hal ini mengingatkan dia tentang beberapa insiden yang menimpanya dan adiknya.

Rizwan melepaskan seat belt nya “Kamu tunggu disini,biar aku yang keluar” Rizwan hendak membuka pintu mobilnya namun Safa langsung menarik tangan Rizwan “Aku gak mau diem disini,aku mau ikut!”

Rizwan mengurungkan niatnya untuk membuka pintu mobilnya “Hey,aku gak mau kamu kenapa-kenapa jadi aku mohon kamu diem disini,oke” Rizwan mengusap kedua pipi Safa dengan lembut.

Kalo kamu keluar tanpa aku,itu berarti kamu ga sayang sama aku!

“Loh? Aku malahan sayang sama kamu makanya aku ga mau kamu kenapa-kenapa by..”

Aku mohon,aku ikut turun sama kamu...kita hadapi bareng-bareng,ya mas..aku mohon” dengan berat hati, Rizwan mengiyakan perkataan Safa “Tapi kamu harus tetap di dekat aku,ga boleh jauh-jauh! Bila perlu pegang tangan aku” Safa langsung menggenggam tangan Safa dengan erat ketika mereka berdua sudah keluar dari mobil.

Mas..kok serem banget..” Safa mengeratkan genggaman sekaligus merangkul tangan Rizwan. Bagaimana tidak takut,tempat yang mereka kunjungi seperti tempat uji nyali. Hanya ada pepohonan,dan cahaya yang sangat minim. Bahkan ada bekas-bekas gedung yang hampir roboh yang berjejer.

“Jangan takut,ada Allah yang senantiasa melindungi kita dan ada aku juga yang melindungi kamu, perbanyak istighfar dan sholawat biar kamu tenang” pinta Rizwan.

Darrrr!

Suara pintu yang tertutup keras membuat Safa semakin mengeratkan pelukannya, sementara Rizwan menyapu seisi ruangan untuk mencari sosok keberadaan sang adik iparnya.

Aaaaa!!!!!!!!” teriak seseorang dari ujung sana. Seketika Rizwan dan Safa berlari bersamaan untuk mencari sumber suara.

Fathan!!!” teriak Safa ketika melihat sang adik dihajar habis-habisan.

You Are Not Alone {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang