Playlist : Miss You 3000 - Hwang Minhyun (cover)
*****
Hyaaaa ada yg masih nungguin Mas Embul gak inii? Cuss yokk absen dluu dengan emotikon 💫💫💫💫💫 yang banyak ya, biar aku semangat, hihihi...
******
Altair merasa lega, karena kini dia tak perlu menyembunyikan perasaannya pada Vega. Sebenarnya, keadaan dan momen mereka sangat tidak tepat. Memang, ada laki-laki yang ingin menembak dengan keadaan seadanya dan nyaris marah-marah? Jika boleh memilih, Altair pasti menyiapkan makan malam super romantis dan sebuket bunga untuk Vega, atau menjadi pangeran berkuda putih, seperti yang ditulis dalam buku harian yang sempat lancang Altair baca.
Gadis itu telah melewati hari yang berat. Jadi, Altair sama sekali tidak ingin menambah beban gadis itu dengan jawaban atas perasaannya. Biar seperti ini, rasanya lebih dari cukup. Setidaknya, Vega tahu, perlakuan berlebihnya ini memiliki alasan kuat. Karena Altair mencintai gadis itu.
Sejujurnya, Altair menyesal, jejak kakinya di masa lalu terlalu jauh dari kebenaran. Di mata semua orang, dia adalah dokter muda yang memiliki sejuta pesona memikat banyak wanita. Hanya tingal menunjuk, gadis itu pasti rela melakukan apapun yang Altair minta, meski faktanya, Altair tidak pernah memilih siapapun, gadis-gadis itu yang selalu menempel padanya terlebih dahulu. Hanya Cathy yang mampu bertahan meski Altair kerap mengusirnya menjauh. Ngomong-ngomong tentang gadis itu, Altair sudah memblokir nomor dan akses yang berhubungan dengan gadis itu sejak dia yakin memiliki rasa pada Vega. Gadis yang dia cinta adalah gadis polos dan lugu. Dia ingin, Vega mengerti, hanya Vega yang Altair utamakan. Sekarang, Altair hanya bisa berharap, Cathy tidak melakukam hal konyol untuk memperkeruh suasana.
Dalam bayangan Altair, malam ini setelah mengungkapkan perasaannya, dia dan Vega akan saling berbagi cerita, ditemani semilir angin malam dan dua cangkir cokelat panas. Mereka akan menghabiskan waktu, sampai Vega kelelahan dan jatuh tertidur di sampingnya, sedangkan bulan dan bintang menjadi saksi mereka. Nyatanya, Altair tidak akan setega itu melihat wajah kelelahan Vega, juga kelopak mata gadis itu yang membesar karena banyak menangis. Namun, niat mengantar gadis itu sampai benar-benar beristirahat dalam unitnya pupus ketika Altair mendapati tatapan garang milik laki-laki yang berstatus sebagai Ayah Kandung dari Vega.
Sepertinya, Altair harus bertemu calon ayah mertua lebih cepat.
"Jadi, seperti ini kelakuan kamu diluar pengawasan Ayah?"
Jika Altair tidak lupa bahwa laki-laki paruh baya yang ada di dekatnya adalah ayah kandung dari gadis yang dia cintai, Altair pasti langsung mengumpat pada laki-laki itu. Sedangkan genggaman tangan Vega yang menguat, membuat Altair tersadar, pasien istimewanya ini sudah benar-benar lelah. Agaknya, Vega juga menolak untuk berdebat, terbukti gadis itu sama sekali tak menjawab setiap kalimat yang keluar dari mulut Ayahnya. Maka, biarkan Altair yang mengambil alih tugas itu.
"Saya tahu ini bukan kapasitas saya. Tetapi, Vega benar-benar lelah hari ini. Om dan Tante bisa kembali esok hari. Banyak hal terjadi padanya hari ini, kesehatannya jauh lebih penting daripada mengajaknya berdebat."
Mengambil alih kunci rumah milik Vega, Altair menuntun gadis itu memasuki unitnya. Masa bodoh jika Altair tidak sopan, kesehatan dan psikis Vega jauh lebih penting. Masa bodoh jika mendapat citra buruk dari calon ayah mertua, karena kondisi Vega lebih penting. Setelah ini Altair harus berbicara empat mata dengan ayah Vega itu.
"Tahu apa kamu tentang kesehatan anak saya? Kamu pasti yang membawa pengaruh buruk pada anak saya sehingga dia bisa bersikap seperti ini pada kami!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BPJS (TERBIT)
ChickLitTidak boleh terlalu lelah, tidak boleh melakukan olahraga berat, tidak boleh terkejut, dan masih banyak 'tidak boleh' lain, yang harus dipatuhi Amoreiza Vega Pradigta, gadis berumur 23 tahun yang dari lahir mengidap Penyakit Jantung Bawaan. Seumur h...