Klaim - 17

12K 2.1K 127
                                    

Playlist : Summer Rain - Gfriend
*****
BPJS
Klaim 17
******

Masih mau manis apa nyesek ni gaess? Cung dulu dong tim olengnya Mas Embulll
🙌🙌🙌🙌

*****

Memang benar kata orang, jatuh cinta itu berjuta rasanya, sedangkan bentuk cinta? Ah, sepertinya Altair enggan melanjutkan, karena secara otomatis dia akan bernyanyi sesuai dengan suasana hatinya. Meskipun Vega belum membalas pernyataannya, tetapi setidaknya gadis itu tak pernah menolak segala perhatian Altair. Altair akan bekerja keras agar jantung Vega terus berdetak untuk orang-orang yang gadis itu cintai. Setelah praktek poli hari ini, Altair akan menemui dokter seniornya, untuk membicarakan ini.

Bukan Altair tidak tahu, tetapi sepertinya kehadiran Cathy kemarin menjadi biang masalah. Lihat saja banyak pasang mata yang menatapnya penuh curiga. Nyatanya aksi tutup mulut dengan mentraktir seluruh perawat poli yang bertugas pada hari iru sama sekali tidak membuahkan hasil. Altair lupa, sebelum ke poli, sudah pasti Cathy singgah di bagian informasi ataupun pendaftaran, bumbu gosipnya melaju cepat.

Altair sial sekali memang. Dia memang tidak pernah ambil pusing dengan gosip-gosip yang menimpanya, toh hampir semua adalah berita palsu yang ditambah bumbu. Tetapi, sekarang kondisi Altair sudah nyaris berbeda, Vega. Perempuan itu sudah masuk dalam daftar pertimbangannya. Bagaimana jika Vega mendengar gosip tak sedap ini? Bukankah dia sangat terlihat seperti fuckboy sejati? Sehari sebelumnya menyatakan rasa kepada satu gadis, hari berikutnya berada dalam satu ruang bersama gadis lain.

Sepertinya dia harus mewawancara dua asistennya supaya bisa praktek dengan lebih tenang. Altair tidak habis pikir, nyatanya bergosip bisa dilakukan di segala tempat. Dia tidak bisa memaksakan pandangan orang terhadapnya. Tetapi, kadang kali yang terlihat tak sesuai dengan kenyataan.

Hello--

Anak dokter Erlangga, dokter spesialis jantung Matthew Altair Keandra membiarkan jeda praktik untuk seorang wanita.

Dokter Altair dan seorang wanita berada dalam poli spesialis jantung dalam waktu yang cukup lama.

Dokter Altair membiarkan kekasihnya datang sewaktu praktik poli.

Astaga, otak Altair nyaris pecah mendengar kabar burung dari dua asistennya yang telah menduga bahwa hal ini tetap akan terjadi juga.

"Kira-kira divisi farmasi bakal dengar nggak ya?"

"Kenapa harus farmasi, dok?" sahut Dito polos, yang kemudian langsung mendapat sikutan dari lengan Nalia.

"Tiap divisi sudah pasti ada lambe turah, dok. Jadi jelas kalau pendaftaran hebring, apalagi divisi lain." jelas Nalia.

Altair mengurut pelipisnya, "Kamu tahu nggak, siapa biang gosip di farmasi?"

"Banyak dok."

Kalimat terakhir Nalia membuat Altair cemas. Kira-kira Vega akan mendengar ini, tidak ya?

"Menurut kalian, saya harus konferensi pers, nggak? Saya beneran nggak nyaman sama berita ini. Sebenarnya, kalau mau adu mulut di depan pasien saya oke-oke saja, biar semua tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi saya masih ingat kode etik sama sopan santun."

"Ya elah, kayak manusia jaman now aja dok, habis pansos terus klarifikasi sama minta maaf." celetuk Dito lagi, membuat Nalia mencubit tangan rekannya itu.

"Tapi saya kan nggak minta maaf, cuma meluruskan saja. Meskipun sebenarnya nggak terlalu penting juga."

Nalia menatap Altair ragu. "Dok, maaf. Menurut saya sih nggak perlu. Kalau dokter memang nggak salah, nanti beritanya bakal take down sendiri. Toh klarifikasi juga, belum tentu mengubah pandangan mereka. Kalau saya sih, meyakinkan orang-orang yang penting buat saya, untuk tetap percaya."

BPJS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang