Motor Basri kembali ke kos-kosan dengan sendiri, tanpa ada Sultan yang menaiki. Yang lebih membuat sang pemilik itu terheran-heran, motor bebeknya itu kembali bersama datangnya seorang bintang besar tahun ini, aktris muda bertalenta yang telah memiliki segudang pengalaman di dunia hiburan tanah air. Siapa lagi kalau bukan?
"Ra Ra Ra Ratu?" Basri menepuk-nepuk pipi Riko. Keduanya masih syok melihat gadis yang selama ini ada di layar televisi itu kini ada di depan mata mereka.
Ratu melepas kacamata. "Dimana Sultan?" tanyanya tanpa basa-basi.
Basri dan Riko saling bertukar pandangan.
"S-Sultan? Mbak Ratu kenal Sultan?" tanya Riko tidak percaya. Ya, bagaimana mereka tidak terkejut, seorang Sultan yang mereka kenal hidup dengan biasa-biasa saja itu dikenal oleh seorang Ratu Berliana. Sangat tidak wajar.
"Ya kenal, masak sama pacar sendiri nggak kenal? Emangnya kalian nggak nonton berita gosip apa gimana ha? Sultan yang beberapa hari tinggal se-kos sama kalian itu pacar gue, pacar dari Ratu Berliana!" sentak Ratu sudah tidak sabar menunggu mereka memberi jawaban akan keberadaan Sultan.
Lagi. Kedua laki-laki itu saling melempar pandangan penuh arti. "Pa-pacar?" Basri berpikir sejenak tentang berita Ratu Berliana di siaran acara infotainment beberapa hari yang lalu, berita yang menyiarkan bahwa ada orang ketiga ditengah-tengah hubungan Ratu dan Prabu yang bermain dalam projek film yang sama.
"Owhhh ... ja-jadi, Sultan itu orang ketiganya ya, Mbak?" tambah Basri keceplosan.
Raut muka Ratu mendadak semrawut. "Orang ketiga apa!? Sultan itu orang pertama dan satu-satunya cowok yang gue suka tahu."
"La-lalu si Prabu?" tanya Basri seperti admin akun gosip.
"Masak bodoh ah soal itu! Lalu sekarang Sultan dimana? Please deh ah, jangan buang-buang waktu gue," tukas Ratu mulai geram.
Basri dan Riko saling bertanya dalam bisik. Aslinya, mereka juga tidak tahu kemanakah laki-laki yang berjanji akan mengajari mereka mengaji. Sultan bak hilang ditelan bumi. Tidak hanya mereka berdua yang tidak menjumpai keberadaan Sultan lagi semenjak dia berangkat ke kampus menaiki motor bebek Basri dan kini motornya balik-balik sendiri. Ratu juga tengah dilanda kebingungan mencari Sultan yang sejak pagi buta tidak ada di rumahnya. Dia telah bertanya pada Bu Ana, namun Bu Ana lagi-lagi tidak diberikan petunjuk kemanakah perginya seorang Sultan. Akhirnya, Ratu meminta alamat kos-kosan tempat Sultan tinggal pada Bu Ana dan sampailah dia sekarang, menghadap dua teman kos Sultan.
"Kita nggak tahu dimana Sultan. Kemarin, dia pamit ingin ke kampus dan gue pinjemin dia motor bebek gue. Nah, sampai sekarang dia belum balik ke kos, yang balik cuman nih," Basri menunjuk motor bebeknya. "Motor itu dengan ajaibnya udah di depan kos pagi-pagi tanpa Sultan. Anehnya, gue atau penghuni kos yang lain nggak tahu siapa yang balikin motor gue," jelas Basri.
Agaknya, penjelasan Ratu itu membuatnya mendapat satu jawaban. Sultan tidak ada di kos-nya. Lalu dimana dia sekarang?
Ratu mendesah. Dia sudah penat mencari tahu dimanakah pria bernama Sultan Alam Nadir itu.
"Lo nggak bisa lari dari gue, Tan!" lirihnya berputar badan dan pergi tanpa pamitan.
🍁🍁🍁
Pria di sisi Sultan berdeham. Tenggorokannya mulai kering karena tidak diajak untuk senam suara.
"Jadi lo nolak Ratu dan nolak juga tawarannya buat main film bareng di projek baru Om Salman?"
Sultan mengangguk menanggapi ungkapan Bayu.
"Tapi kenapa, Tan? Lo punya banyak keberuntungan jika menerima Ratu juga tawaran main film bareng dia," balas Bayu mencoba menggoyahkan keyakinan Sultan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu & Sultan [Selesai]✓
Fiksi Remaja[Romance-Religi] "Sultan, Ratu cantik nggak kalau pakai jilbab gini?" tanya Ratu antusias. "Cantik. Tapi hijab tidak dipergunakan untuk mempercantik diri, melainkan menutupi kecantikanmu," balas Sultan melarikan diri dari hadapan Ratu. ~~~ Start : 1...