Masa depan telah menyambut dengan senyuman penuh kehangatan. Lima tahun sudah, Sultan hilang dari edaran hidup seorang Ratu. Waktu bergulir dengan cepat, sampai seorang Ratu belum sepenuhnya menyadari bahwa ada seseorang pria yang harus dia berikan cinta, meski masih sebatas hubungan yang terikat cincin. Sayangnya, hatinya masih belum bisa memastikan apakah cintanya sudah berpaling dari Sultan atau belum. Dia terus mencoba, tapi tidak ada hasil.
Lima tahun berlalu. Penampilan dan sikap Ratu mulai berubah menjadi lebih dewasa, pun juga pikirannya.
Di pagi yang berselimut hujan rintik-rintik, Ratu duduk-duduk santai di tepi kolam renang. Dia tidak peduli pekikan para asisten rumahnya yang meminta agar dia masuk ke dalam rumah karena hujan mulai deras.
Derap sepatu pria berhenti di belakang Ratu. Sebuah payung putih meneduhkan tubuhnya. "Ayo kita masuk!" ajak pria bersetelan jas hitam.
Ratu memutar kepala dan mengiyakan saja.
Handuk diulurkan pada Ratu. "Bukankah hari ini kamu harus cepat-cepat berangkat ke lokasi syuting?"
Ratu mengacak-acak rambutnya dengan handuk. "Papa tenang aja, Ratu bakal cepat sampai ke sana. Toh, ini juga masih pagi kok."
Amran Haris Kurniawan, papa dari Ratu itu duduk dengan segala ketegasannya di depan putrinya. "Dalam setengah jam, Papa mau, kamu sudah sampai di lokasi syuting. Waktu dimulai dari sekarang!" titahnya datar.
Ratu membuang handuknya dan bergegas mengejar waktu yang papanya berikan.
🍁🍁🍁
Beruntung, semua terselesaikan dengan tepat waktu. Ratu tiba di lokasi syuting sepuluh menit sebelum waktu habis. Dia sangat berterima kasih karena ada Bayu yang telah mengatur jalur tercepat menuju lokasi meski harus naik motor.
Segera, Ratu mengadakan video call dengan sang papa sebagai bukti bahwa dia sudah sampai.
Lelah akan kesehariannya yang makin dipersempit dan dipersulit oleh sang papa juga mama. Ratu ingin menjerit sekencang-kencangnya tidak terima. Sebelum papa dan mamanya pulang dari luar negeri, Ratu menjalani hidupnya dengan fun saja, bahkan dia bisa sejenak menghilangkan bosan akan syuting dengan jalan-jalan bersama Kristal. Jalannya sudah lain ketika kedua orang tuanya itu pulang, semua serba diatur oleh waktu. Dia harus dipaksa menjadi seorang yang disiplin akan segala hal. Tapi kenyataan, Ratu suka kebebasan.
"Rat, ada titipan buat lo," ujar Bayu mengulurkan sebuah kotak kecil berwarna ungu.
Ratu menerima dengan senang hati. "Dari?"
Bayu acap mengangkat pundak dan kembali ke pekerjaannya.
Ratu membuka kotak mungil itu, dia seperti tidak asing dengan bentukan kotak yang ada di tangannya. Betapa terkejut dirinya melihat gantungan kunci yang pernah dia berikan pada Sultan lima tahun lalu itu kini ada di depan matanya.
Pandangan matanya beredar ke sekeliling, Ratu sangat yakin bila Sultan sudah kembali. Ya, dan Sultan ada di sekitar sini. Berbekal insting, Ratu melakukan pencarian ke segala penjuru lokasi syuting. Tetap tidak ada.
"Enggak. Gue yakin, Sultan sudah kembali, gue yakin!" tandasnya.
Ratu terus berjalan meski tanpa arah. Karena dia yakin, seorang yang selalu dia harap-harap kembali itu ada di sekitarnya dan sedang melihatnya dari jauh.
Dan. Langkah kakinya membawa ke sebuah tepi pantai yang tidak jauh dari lokasi syuting.
Mata Ratu membulat sempurna seketika melihat seorang pria berjas putih tengah berdiri menghadap hamparan pantai.
"Apa orang itu Sultan?" tanya Ratu berbisik. Didekatkan langkahnya pada pria yang disinyalir sebagai Sultan itu.
Meski ragu menyapa, Ratu memberanikan diri memanggil. "Sultan?" panggil Ratu.
Pria itu menoleh dan jelas sekarang.
"Oh maaf, saya kira teman saya."
Pria itu bukan orang yang Ratu cari. Kebuntuan menimpa dirinya. Hatinya bertanya-tanya, bagaimana kotak ungu itu bisa kembali ke tangannya sedang Sultan tidak kembali ke kehidupannya. Apakah benar, semua tentang Sultan sudah harus dilupakan? Tapi bagaimana cara melupakan?
Ratu berjalan lunglai menyisir pasir pantai sambil menggenggam gantungan kunci.
"Apa hanya gantungan ini yang akan kembali? Tapi dia akan selamanya pergi?"
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu & Sultan [Selesai]✓
Подростковая литература[Romance-Religi] "Sultan, Ratu cantik nggak kalau pakai jilbab gini?" tanya Ratu antusias. "Cantik. Tapi hijab tidak dipergunakan untuk mempercantik diri, melainkan menutupi kecantikanmu," balas Sultan melarikan diri dari hadapan Ratu. ~~~ Start : 1...