CHAPTER 2

30K 2.1K 125
                                    

Happy Reading^^



"Selamat Pagi El!"

"Berisik," sarkas Rafael kepada Bagas sahabatnya. Orang paling berisik yang pernah Rafael temui, sangat berisik hingga kadang membuat El sedikit terganggu. Kerja Bagas hanya mengoceh setiap saat tanpa kenal lelah, waktu dan tempat. Tenaganya tidak pernah terkuras, walaupun ia mengucapkan ribuan kata yang sama sekali tidak berguna.

"Bersyukur gw punya temen kayak Lo," ujar Bagas mengelus dadanya yang rata.

"Eh, kita ada ulangan Fisika ya?" tanya Aska. Anak ini juga sama gilanya dengan Bagas, tapi untungnya kali ini ia tidak sedang kumat.

"Iya."

"Lu udah belajar belum El?" tanya Bagas.

"Jangan ditanya mah, udah jelas si El udah belajar. Emangnya elu?" jawab Aska membantu Rafael menjawab pertanyaan konyol Bagas.

"Woaah seriusan?!"

"Iya."

"Hehe," cengir Bagas menampilkan logat yang mencurigakan.

"Ngapain lu?" tanya Aska sedikit waspada.

"Gw nyontek ya? Gw lupa belajar kemarin El," pinta Bagas dengan tangan yang sudah disatukannya agar Rafael mau membantunya untuk ulangan kali ini. Sebenarnya bukan hanya untuk kali ini sih, sebelumnya juga Bagas selalu meminta El saat sedang ulangan. Hebatnya si Bagas, ia tidak pernah sekalipun terciduk mencontek oleh guru.

El memutar bola matanya malas

"Ck, kebiasaan."

"Iih, baik banget sih pangeran El."

Bagas mencubit cubit pipi bakpao Rafael yang memang sangat enak untuk dicubit. Apa lagi tekstur pipi El yang kenyal, dan bentuk pipinya yang bulat penuh. Bagas merasa seperti sedang memainkan squishy, original langsung dari pabriknya.

"Pipi gw sakit."

"Habisnya pipi lu gemesin banget sih," kekeh Bagas yang masih tidak rela melepaskan pipi El dari cubitannya.

"Beda banget sama sifatnya," bisik Bagas.

"Gw dengar."

Bagas mengalihkan pandangannya, dan dengan segera melepaskan pipi El dari cubitannya. Berjalan sedikit menjauh dari El agar tidak mendapatkan amukan dari manusia itu.

"Al mana?" tanya El.

"Gak tau belum datang," jawab Aska singkat.

"Palingan juga di Rooftop kalau enggak ya di perpustakaan," tambah Bagas melengkapi jawaban yang diberikan Aska.

"Hm, bener juga."

"Skuy kita berburu mencari Es Batu!"

"Gw ikutan ae dah."

"Ayok kita cari sebelum es batunya meleleh!" teriak Bagas yang membuat seluruh atensi sekarang tertuju kearah mereka bertiga.

El menutup mukanya,

malu~

🍭🍭🍭

"Al! Aing comeback untuk menjemput Pangeran Es!"

"Berisik!"

Bagas kembali mengusap dada ratanya untuk yang kedua kalinya:')

Little SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang