CHAPTER 5

19.2K 1.8K 54
                                    

Tandai Typo-nya yaa



"Woaaah jadi ini sekolah baru Rafa?"

Rafa menatap kagum kearah bangunan bertingkat itu, sesekali mata bulatnya mengerjap lucu. Ia turun dari mobil bersama kedua Abangnya, yang memang hari ini mereka memutuskan untuk menemani Rafa pergi kesekolah.

Hari pertama Rafa sekolah setelah kejadian satu Minggu lalu.

Kejadian aneh tapi nyata.

Kejadian yang membuat adik kecil mereka menjadi pribadi yang berbeda.

Celvin dan Arka memutuskan untuk kembali menyekolahkan Rafa, karena memang Rafa sama sekali tidak melupakan pelajaran yang telah dipelajarinya. Hanya tingkah lakunya saja yang berubah, persis seperti apa yang Stella jelaskan kepada mereka.

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Entahlah, mereka sudah pusing karena terlalu memikirkannya.

Celvin mengacak rambut Rafa, gemas melihat tingkah lucu adik kecilnya.

"Iya, sekarang ayo kita ke kelas Rafa."

"Tapi Rafa mau sendiri aja," ujar Rafa.

"Eh emangnya Rafa tau dimana letak kelas Rafa?" tanya Arka.

"Umm enggak," jawaban polos terlontar dari mulut Rafa.

Arka terkekeh geli melihat kelakuan polos Rafa, sangat menggemaskan ketika anak ini bertingkah seperti itu.

"Yaudah kalau gitu sekarang Abang yang anterin Rafa ke kelas dulu, besok baru Rafa yang pergi sendiri ke kelas ya?" ujar Arka sambil mengelus lembut rambut Rafa dengan gemas.

Ah, apa anak ini benar benar adiknya?><

Rafa mengangguk setuju.

"Okeyy."

Ketiganya melangkahkan kaki memasuki bangunan itu lebih dalam lagi, mengabaikan tatapan siswa yang menatap heran kearah mereka. Lebih tepatnya kearah Rafael, jarang sekali bayi dingin itu pergi ke sekolah diantar oleh kedua Abangnya. Dan lihatlah itu tatapan menggemaskannya, apakah dia benar benar El si bayi dingin?

Cold Baby atau Bayi Dingin adalah julukan El saat disekolah, tapi El sama sekali tidak peduli dengan apapun julukan yang orang buat untuknya.

Konon katanya kenapa El dijuluki Bayi Dingin itu karena El mempunyai muka yang imut seperti bayi, namun memiliki sifat dingin seperti Batu Es. Sejak saat itulah julukan Bayi Dingin melekat pada diri El, dan sekali lagi El sama sekali tidak peduli dengan julukan konyol itu.

"Abang sekolahnya bagus," kagum Rafa dengan mata berbinar.

Ingat dia bukan El, tapi Rafa.

"Belajar yang rajin ya biar pintar."

Celvin membawa Rafa ke kelasnya.

"Nah itu kelas Rafa."

Rafa langsung berlari kearah Alano, memeluk erat tubuh itu seperti yang biasa Rafa lakukan ketika masih kecil. Alano yang belum siap menerima pelukan dadakan Rafa, sedikit limbung ketika Rafa menerjangnya. Tapi untungnya Alano bisa menyeimbangkan tubuhnya sebelum mereka berdua terjatuh menyium lantai.

Jatuh dengan tidak elitnya, benar benar memalukan.

"Al!"

"Bang El beneran?" tanya Alano tidak percaya.

"Iya, nanti gw jelasin di kafe biasa."

"Sekarang Rafa sama Al dulu ya," ujar Celvin dan diakhiri dengan kecupan singkat pada dahinya. Diikuti dengan Arka yang ternyata juga mengambil bagian dalam mencium adik manisnya.

Little SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang